Hari ini adalah hasil dari rencana kemarin, masa depan adalah rencana hari ini. Tak ada cerita masa lalu tanpa ada sejarah. Tak ada sejarah jika tak ada yang mencatat dan memberi hikmah bagi generasi yang akan datang.

Cinta, Kerja, Harmoni

Cinta itu seperti arus dalam aliran listrik. Tidak berbentuk, tapi dayanya terasa. Lampu pun menyala karena aliran arus listrik itu.

Kerja adalah bukti cinta. Dua hal ini, cinta dan kerja, seperti dua sisi mata uang. Cinta tanpa kerja : bohong. Kerja tanpa cinta : ompong. Maka, buktikan cintamu dengan bekerja. Buat gelegar kerjamu dengan cinta.

Kedua kata itu, akan lebih 'cetar membahana' dengan Harmoni. Ia semacam guidance. Rambu-rambu. Karena segalanya, harus penuhi kriteria : pertengahan. Pertengahan inilah yang dimaksud dengan harmoni. Tidak berlebih-lebihan.

Maka, cinta yang menyejarah adalah cinta pertengahan. Sesuai dosis, sesuai tujuan. Seberapa besar seharusnya kita mencintai Allah, RasulNya, kaum mukminin juga umat manusia seluruhnya.

Begitupun dengan kerja. Bukan membabi buta. Bukan pula mengerjakan semua. Tapi sesuai tupoksi yang diberikan. Jika Allah memerintahkan kita maghrib tiga roka'at, misalnya, maka kerjakan sebanyak itu. Jangan ditambah atau dikurangi. Dan, seterusnya.

Maka, Cinta, Kerja dan Harmoni adalah sebuah sinergi padu. Bahwa semua yang kita lakukan, harus berlandaskan cinta, berbukti kerja dan berjalan dalam harmoni.

Jika ini yang telah dilakukan, maka menang dan kalah bukan lagi soal angka. Tapi terletak pada seberapa kuatkah kita memeperjuangkan nilai.

Mari mencintai, Mari bekerja, Mari berharmoni.
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jadwal Sholat

Popular Posts

Label

Arsip Blog

Recent Posts

Pages

Blog Archive

Categories