Hari ini adalah hasil dari rencana kemarin, masa depan adalah rencana hari ini. Tak ada cerita masa lalu tanpa ada sejarah. Tak ada sejarah jika tak ada yang mencatat dan memberi hikmah bagi generasi yang akan datang.

  • This is default featured slide 1 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • This is default featured slide 2 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • This is default featured slide 3 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • This is default featured slide 4 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • This is default featured slide 5 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Ingin Punya Istri Solehah? Ini Doanya

Adakah doa untuk berlindung dari istri yang berkelakuan jelek? Namun ini bukan hanya berlaku untuk istri, bisa pula untuk suami. Intinya, do’a ini bagus untuk diamalkan.

Ini do’anya:

اللَّهُمَّ إنِّي أّعُوذُ بِكَ مِنْ جَارِ السُّوءِ، وَمِنْ زَوْجٍ تُشَيِّبُنِي قَبْلَ المَشِيبِ، وَمِنْ وَلَدٍ يَكُونُ عَليَّ رَبّاً، وَمِنْ مَالٍ يَكُونُ عَلَيَّ عَذَابَاً، وَمِنْ خَلِيْلٍ مَاكِرٍ عَيْنُهُ تَرَانِي، وَقَلْبُهُ يَرْعَانِي؛ إِنْ رَأَى حَسَنَةً دَفَنَهَا، وَإِذَا رَأَى سَيِّئَةً أَذَاعَهَا

Allahumma inni a’udzu bika min jaaris suu’, wa min zawji tusyayyibunii qoblal masyiib, wa min waladin yakuunuu ‘alayya robban, wa min maalin yakuunu ‘alayya ‘adzaban, wa min khaliilin maakirin ‘ainuhu tarooni wa qolbuhu yar’aani, in ra-aa hasanatan dafanahaa wa idza ra-aa sayyi-atan adza’ahaa.

“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari tetangga yang jahat; dari pasangan yang menjadikanku tua (beruban) sebelum waktunya; dari anak (keturunan) yang berkuasa kepadaku; dari harta yang menjadi siksa bagiku; dan dari kawan dekat yang berbuat makar kepadaku, matanya melihat dan hatinya terus mengawasi, namun kalau melihat kebaikanku, ia timbun dan kalau melihat kejelekanku, ia sebarkan.” (HR. Thabrani dalam Ad-Du’a’ 3: 1425, no. 1339, juga dalam Az-Zuhud, no. 1038. Syaikh Al-Albani menyebutkan dalam Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah, 7: 377, no. 3137. Hadits ini hanya maqthu’, perkataan tabi’in dan tidak marfu’ sampai Nabi.”)

Doa ini penuh berkah karena berisi meminta perlindungan pada lima hal yang merupakan sifat-sifat yang tercela.

Pertama: Berlindung dari gangguan tetangga

Kedua: Berlindung dari pasangan (suami dari istri atau istri dari suami) yang berkelakuan jelek yang membuat seseorang cepat beruban (tua) sebelum waktunya.

Yang dimaksud di sini adalah dari suami atau istri yang jelek. Jika dilihat fisik maupun kelakuannya tidak enak. Kata-katanya selalu menyakiti pasangannya. Jika pasangan tersebut ditinggal pergi selalu tidak merasa aman pada jiwa dan harta. Itulah yang menyebabkan seseorang beruban sebelum waktunya dikarenakan pasangannya. Karena keadaan pasangan yang jelek seperti ini terus menderita dan penuh kesedihan.

Ketiga: Berlindung dari anak yang berkuasa pada orang tua

Maksudnya di sini adalah anak tersebut bertingkah laku seperti bos karena saking kurang ajar dan durhakanya pada orang tuanya sendiri. Anak tersebut bertingkah seperti seorang majikan pada budaknya.

Keempat: Berlindung dari harta yang menjadi siksa

Maksudnya adalah harta itu bisa menyebabkan seseorang disiksa dan bisa membuat seseorang itu merugi dikarenakan terus mencari harta tanpa memperhatikan halal atau haramnya. Padahal harta haram akan menghilangkan keberkahan. Di samping itu, di akhirat juga harta haram akan berakibat jelek.

Jadi dalam do’a ini ada permintaan untuk mendapatkan pasangan yang shalih, anak yang shalih, serta harta yang halal yang diperoleh dari pekerjaan halal dan bisa digunakan berinfak di jalan kebaikan. Begitu pula penting kiranya mendapatkan teman yang shalih untuk mendukung agama, dunia dan akhirat kita. Itulah yang terkandung dalam do’a bagian kelima.

Kelima: Berlindung dari kawan dekat yang berbuat makar kepadaku, matanya melihat dan hatinya terus mengawasi. Kalau melihat kebaikanku, ia timbun dan kalau melihat kejelekanku, ia sebarkan.

Maksudnya di sini adalah berlindung dari teman yang secara lahiriyah menunjukkan rasa cinta. Padahal di batinnya berbeda. Pandangannya ternyata hanyalah tipu daya. Hatinya ternyata punya keinginan yang bukan-bukan.

Kalau ada kebaikan yang diketahui malah ia sembunyikan, tidak mau menyebarkan. Malah kalau kejelekan yang diketahui, ia sebar-sebarkan. Ini bukanlah teman yang baik. Ini adalah musuh yang terselubung. Keadaannya seperti keadaan orang munafik yang Allah sebut,

إِنْ تَمْسَسْكُمْ حَسَنَةٌ تَسُؤْهُمْ وَإِنْ تُصِبْكُمْ سَيِّئَةٌ يَفْرَحُوا بِهَا

“Jika kamu memperoleh kebaikan, niscaya mereka bersedih hati, tetapi Jika kamu mendapat bencana, mereka bergembira karenanya.” (QS. Ali Imran: 120)

Kalau kita renungkan do’a di atas dengan baik, kita akan mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat. Di dunia, seseorang tentu bahagia dengan istri dan anak yang shalih shalihah, tetangga yang baik dan teman yang mendukung agama kita, serta harta yang penuh berkah. Semoga hal ini kita dapati.

Terus do’a berlindung dari istri yang cerewetnya mana? Coba baca ulang do’a di atas dan renungkan dengan hati yang dalam.

Yang jelas do’a di atas teramat manfaat. Jangan lupa hafalkan dan amalkan.

Share:

MEMBEDAH DZIKIR PALING AFDHAL MENURUT GOLONGAN SUFI

Termasuk bagian ideologi tarekat Sufi, komitmen mereka dengan dzikir-dzikir dan wirid-wirid yang telah diciptakan dan ditetapkan oleh para pemimpin mereka. Selanjutnya para jamaah golongan ini terikat untuk membaca dan mengamalkan ketentuan internal tersebut yang –sayangnya- tidak pernah dibawa oleh Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam .

DZIKIR PALING AFDHAL MENURUT GOLONGAN SUFI
Dalam kamus ajaran Sufi, terdapat pengklasifikasian dzikir menjadi tiga jenis; yaitu dzikir ‘âmmah (dzikir orang umum), dzikir khâsh (dzikir orang khusus), dzikir khâshsshatil khâshshah (dzikir orang-orang paling utama). Anehnya dzikir yang diajarkan oleh Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam justru mereka kategorikan dalam jenis dzikir pertama (dzikir âmmah) yang merupakan tingkatan dzikir paling rendah dalam pandangan mereka. Dzikir yang dimaksud ialah ucapan lâ ilâha illallâh. Level dzikir kedua, berdzikir dengan isim mufrad (nama tunggal) yaitu dengan mengulang-ulang lafzhul jalâlah (Allâh, Allâh….)[1] . Sedangkan tingkat tertinggi dalam berdzikir menurut mereka, mengulang-ulang kata huwa (dibaca hu..hu..hu) yang merupakan isim dhamîr (kata ganti ketiga tunggal) dari lafzhul jalâlah (Allah) yang artinya Dia.[2]

Demikianlah tiga tingkatan dzikir yang mereka miliki beserta contoh-contohnya. Sebelum menilik betapa jauh mereka dari petunjuk Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, ada baiknya menengok landasan mereka dalam masalah ini guna mengetahui awal kesalahan mereka dalam masalah ini.

DALIH KAUM SUFI UNTUK MEMBENARKAN MODEL DZIKIR TERSEBUT
Semua golongan menyimpang mempunyai dalih yang mereka klaim membenarkan apa yang mereka yakini. Dalilh mereka dapat berujud hadits palsu, pemaksaan ayat maupun hadits shahih. Inilah yang menjadi permasalahan sebenarnya. Dalil-dalil yang shahih mutawatir ditarik-tarik untuk mendukung dan mengakomodasi apa yang telah menjadi ketentuan sebuah golongan. Mereka mensahkan dan menetapkan dzikir dengan kata Allâh lebih afdhal dengan dasar firman Allâh Azza wa Jalla :

قُلِ اللَّهُ ۖ ثُمَّ ذَرْهُمْ فِي خَوْضِهِمْ يَلْعَبُونَ

Katakanlah :”Allâh-lah (yang menurunkannya)”, kemudian (sesudah kamu menyampaikan al-Qur’ân kepada mereka), biarkanlah mereka bermain-main dalam kesesatannya…[al-An’âm/6: 91]

Mereka berpegangan pada ayat tersebut dimana Allâh Azza wa Jalla memerintahkan untuk mengatakan Allâh (saja) dalam berdzikir. Sesungguhnya Allâh Azza wa Jalla memerintahkan berdzikir untuk menyebut nama-Nya dengan nama Allâh (saja), tanpa mentaqyid dengan perintah lain melebihi lafazh ini. Sebab dzikir ini merupakan dizkir orang-orang khusus dari kalangan hamba-Nya yang menjadi lantaran dunia tetap terpelihara [Adh-Dhiyâ al-Mustabîn, Muhammad Fâdhil al-Habîb hlm. 155][3]

Selain itu, menurut mereka terdapat riwayat bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mentalqin ‘Ali bin Abi Thâlib Radhiyallahu anhu untuk mengatakan, “Allâh, Allâh Allâh”. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengulanginya tiga kali. Kemudian memerintahkan ‘Ali untuk melakukannya. ‘Ali Radhiyallahu anhu pun mengulang-ulangnya tiga kali.

ULAMA AHLUS SUNNAH MENJAWAB
Ulama Ahlu Sunnah telah menguliti model dzikir yang dianggap terbaik dari yang ada ini. Alasan yang utama, Rasûlullâh Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai insan yang paling berwenang menjelaskan syariat dari Allâh Azza wa Jalla tidak pernah sama sekali menetapkan dzikir model demikian, apalagi sampai menyebutnya dengan predikat dzikir paling utama?!. Dan kenyataannya tidak ada satu dalil pun pada dalil-dalil syar’i yang menunjukkan anjuran tentang itu. Dan lagi, juga tidak ada atsar dari salah seorang Salaful ummah[4]

Syaikhul Islam rahimahullah telah membeberkan kelemahan dzikir tersebut dengan keterangan yang sangat panjang lebar dan menarik. Di antaranya beliau menegaskan, “Barang siapa menyangka bahwa ini (dzikir dengan membaca lâ ilâha illallâh) adalah dzikir ‘âmmah (dzikir orang-orang umum/awam) dan (berkeyakinan) dzikir khâsh adalah dengan menyebut-nyebut ismul mufrad (menyebut dengan lafazh ‘Allâh, Allâh…) dan dzikir khâshsshatil khâssah adalah dengan mengulang-ulang kata huwa (kata ganti ketiga untuk Allâh yang artinya Dia), ia adalah orang sesat dan terjerumus dalam kesalahan”.

Dzikir tersebut ditinjau dari sisi tata bahasa Arab saja sudah salah, karena bukan merupakan jumlah mufîdah [5] . Penyebutan satu isim mufrad (nama sesuatu) saja, baik dengan penyebutan nama itu atau menggunakan kata gantinya (dia, ia) bukanlah kalimat sempurna juga bukanlah jumlah mufîdah. Ketika orang mengulang-ulang nama Allâh, Allâh, Allâh, sekian banyak kali, pengulangan ini tidak mendatangkan sebuah pemahaman apapun. Di samping itu, satu nama yang diucap berulang-ulang tidak berpengaruh pada keimanan, kekufuran dan hidayah, karena belum tuntas memberikan keterangan apapun.

Oleh karena itu, ahli bahasa dari seluruh jenis bahasa yang ada sepakat bahwa tidak tepat orang mengucapkan satu nama dan setelah itu berhenti dan diam. Sebab, nama yang ia sebutkan itu tidak lazim disebut perkataan yang sempurna. Bahkan Syaikhul Islam rahimahullah mengatakan, “Seandainya seseorang mengulang-ulang nama Allah sejuta kali, itu tidak membuatnya beriman, juga tidak berhak memperoleh pahala dari Allah dan syurga-Nya…”.[6]

Adapun istidlâl mereka dengan ayat untuk menguatkan pendapat mereka, dikatakan oleh Syaikhul Islam t sebagai kesalahan yang tampak jelas. Sementara Syaikh al-Fauzân hafizhahullâh dalam Haqîqatut Tashawwuf menilainya sebagai bentuk istidlâl (pengambilan dalil) yang termasuk tahrîfil kalim (penyimpangan perkataan/dalil) dari tempat semestinya. Seandainya mereka merenungi lebih jauh firman Allâh Azza wa Jalla sebelumnya maka akan jelas maksudnya. Ayat yang mereka jadikan pegangan merupakan jawaban permulaan ayat. Sebab di awal ayat surat al-An’âm ayat 91 berfirman :

وَمَا قَدَرُوا اللَّهَ حَقَّ قَدْرِهِ إِذْ قَالُوا مَا أَنْزَلَ اللَّهُ عَلَىٰ بَشَرٍ مِنْ شَيْءٍ ۗ قُلْ مَنْ أَنْزَلَ الْكِتَابَ الَّذِي جَاءَ بِهِ مُوسَىٰ نُورًا وَهُدًى لِلنَّاسِ ۖ تَجْعَلُونَهُ قَرَاطِيسَ تُبْدُونَهَا وَتُخْفُونَ كَثِيرًا ۖ وَعُلِّمْتُمْ مَا لَمْ تَعْلَمُوا أَنْتُمْ وَلَا آبَاؤُكُمْ

Dan mereka tidak menghormati Allâh dengan penghormatan semestinya dikala mereka berkata: “Allâh tidak menurunkan sesuatu pun kepada manusia”. Katakanlah: “Siapakah yang menurunkan kitab (Taurat) yang dibawa oleh Musa sebagai cahaya dan petunjuk bagi manusia, kamu jadikan kitab itu lembaran-lembaran kertas yang bercerai berai, kamu perlihatkan (sebagiannya) dan kamu sembunyikan sebagian besarnya, padahal telah diajarkan kepadamu apa yang kamu dan bapak-bapak kamu tidak mengetahui(nya)”.

Jadi maksudnya katakanlah Allâh lah yang menurunkan kitab yang dibawa oleh Musa. Dengan ini, maka istidlâl mereka dengan ayat menjadi gugur. Sementara hadits yang mereka sampaikan berderajat maudhu’ (palsu) berdasarkan kesepakatan Ulama, sebagaimana dikatakan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah dalam Fatawânya. Dengan ini, berarti dzikir dengan isim mufrad atau isim dhamîr tidak memiliki dasar sama sekali dalam syariat Islam.

DZIKIR PALING AFDHAL DALAM HADITS RASULULLAH MUHAMMAD SHALLALLAHU ALAIHI WA SALLAM
Sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam . Dalam urusan dzikir, beliau telah menyampaikan dzikir-dzikir terbaik yang sangat jelas muatan tauhidnya. Bahkan dalam beberapa riwayat hadits, beliau sendiri yang menyatakan dzikir-dzikir tertentu merupakan dzikir paling utama dan afdhal. Di antaranya, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

أَفْضَلُ الذِّكْرِ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَفْضَلُ الدُّ عَاءِ الْحَمْدُ للهِ

Sebaik-baik dzikir adalah (membaca) lâ ilâha illallâh. Dan sebaik-baik doa yaitu alhamdulillah [HR. al-Bukhari no.99]

Inilah dzikir terbaik yang diucapkan seorang Muslim. Ini juga yang beliau minta kepada pamannya, Abu Thâlib untuk mengatakannya dalam sakit yang membawanya kepada kematian. Terdiri dari kalimat yang ringan, namun maknanya sangat agung dan kedudukannya sangat tinggi

Lâ ilâha illallâh sudah merupakan kalimat sempurna, bila dikatakan maka tidak menyisakan tanda tanya pada pendengar. Masih banyak contoh dzikir dari Nabi yang penuh dengan keutamaan dan seluruhnya merupakan bentuk kalimat sempurna. Tidak seperti dzikir Sufi di atas, masih menyisakan kebingungan bagi orang-orang yang mendengarkannya. Coba Anda bayangkan, bila Anda menyaksikan seseorang menyebut-nyebut suatu nama misalnya Ahmad dengan berulang-ulang, apa yang Anda simpulkan dari dirinya?. Atau bila ia menyebut kata ‘dia, dia, dia’ seratus kali, apa pendapat Anda tentang orang tersebut??.

PENUTUP
Sungguh model dzikir yang mereka tekuni yang tidak ada asalnya dalam syariat dengan meninggalkan petunjuk Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan dzikir-dzikir yang syar’i menimbulkan pertanyaan mengenai motivasi sebenarnya yang mendorong mereka berbuat demikian?. Kenapa mereka berdzikir dengan wirid yang tidak pernah diturunkan oleh Allâh Azza wa Jalla , meski demikian mereka sangat mengagungkan dan komitmen dengannya, bahkan mengecilkan arti dzikir yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam ?. Semoga Allâh Azza wa Jalla memberikan petunjuk kepada kita sekalian untuk memahami dan mengamalkan petunjuk Nabi Muhammad dalam setiap segi kehidupan. (Ustadz Abu Minhal)

[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 12/Tahun XIII/1430H/2009M. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl9 Solo – Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-761016]
_______
Footnote
[1]. Atau mengulang-ulang nama Allâh k yang lain
[2]. Syaikh ‘Abdur Razzâq al-‘Abbâd menyampaikan bahwa sebagian mereka (kaum Sufi) mengatakan lâ ilâha illallâh adalah dzikir bagi kaum Mukminin. Sedangkan dzikir ‘Allâh Allâh’ bagi kaum ârifîn . Dan terakhir, dzikir dengan isim dhamir huwa bagi kaum muhaqqiqîn. (Fiqhul Ad’iyah wal Adzkâr 1/196)
[3]. Nukilan dari kitab Syaikh `Abdul Qadîr al-Jîlâni wa Arâuhul I’tiqâdiyyah was Shûfiyyah, DR. Sa’îd bin Musfir al-Qahthâni Cet. I Th. 1418H/1997 hlm. 655
[4]. Lihat Fiqhul Ad’iyah wal Adzkâr 1/197-198
[5]. Kalimat paling sederhana yang dapat memberikan berita yang dapat dipahami tanpa menyisakan tanda tanya pada pendengar
[6]. Perkataan Ibnu Taimiyyah rahimahullah terdapat dalam Fatâwa 10/556-565

Read more https://almanhaj.or.id/3808-membedah-dzikir-paling-afdhal-menurut-golongan-sufi.html

Note:
1. Artikel ini hanya di sajikan untuk kita saling belajar.
2. Tidak boleh menganggap diri kita paling benar.
3. Yang paling tahu kebenaran nya hanya Allah SWT.
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan petunjuk bagi kita.
Allohuma Aamiin YRA

Share:

Doa Bebas Hutang

Dari ‘Urwah dari ‘Aisyah rahdiyallahu ‘anha, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berdoa di dalam shalat:

ALLOOHUMMA INNII A’UUDZU BIKA MINAL MA’TSAMI WAL MAGHROM

(Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari perbuatan dosa dan lilitan utang).”

Lalu ada yang bertanya kepada beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, ‘Kenapa engkau sering meminta perlindungan dari utang?’ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas bersabda, ‘Jika orang yang berutang berucap, dia akan sering berdusta. Jika dia berjanji, dia akan mengingkari.’” (HR. Bukhari, no. 2397 dan Muslim, no. 589)

Share:

Bandingan Nikmat Dunia dan Akhirat

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam banyak menyebutkan kenikmatan dan keutamaan akhirat yang sangat besar dibandingkan kesenangan di dunia ini. Di antaranya adalah hadits di bawah ini,

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنِّي َلأَ عْلَمُ آخِرَ أَهْلِ النَّارِ خُرُوجًا مِنْهَا وَآخِرَ أَهْلِ الْجَنَّةِ دُخُولاً الْجَنَّةَ رَجُلٌ يَخْرُجُ مِنْ النَّارِ حَبْوًا فَيَقُولُ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى لَهُ اذْهَبْ فَادْخُلْ الْجَنَّةَ فَيَأْتِيهَا فَيُخَيَّلُ إِلَيْهِ أَنَّهَا مَلْأَى فَيَرْجِعُ فَيَقُولُ يَا رَبِّ وَجَدْتُهَا مَلْأَى فَيَقُولُ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى لَهُ اذْهَبْ فَادْخُلْ الْجَنَّةَ قَالَ فَيَأْتِيهَا فَيُخَيَّلُ إِلَيْهِ أَنَّهَا مَلْأَى فَيَرْجِعُ فَيَقُولُ يَا رَبِّ وَجَدْتُهَا مَلْأَى فَيَقُولُ اللَّهُ لَهُ اذْهَبْ فَادْخُلْ الْجَنَّةَ فَإِنَّ لَكَ مِثْلَ الدُّنْيَا وَعَشَرَةَ أَمْثَالِهَا أَوْ إِنَّ لَكَ عَشَرَةَ أَمْثَالِ الدُّنْيَا قَالَ فَيَقُولُ أَتَسْخَرُبِي أَوْ أَتَضْحَكُ بِي وَأَنْتَ الْمَلِكُ قَالَ لَقَدْ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ضَحِكَ حَتَّى بَدَتْ نَوَاجِذُهُ قَالَ فَكَانَ يُقَالُ ذَاكَ أَدْنَى أَهْلِ الْجَنَّةِ مَنْزِلَةً

Dari `Abdullâh bin Mas’ûd radhiallahu ‘anhu, dia berkata, “Rasulullâh shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Aku benar-benar mengetahui seorang penduduk neraka yang paling akhir keluar darinya dan seorang penduduk surga yang paling akhir masuk ke dalam surga. Yaitu seorang laki-laki yang keluar dari neraka dengan keadaan merangkak, lalu Allah berkata kepadanya, ‘Pergilah, masuklah ke dalam surga!’

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Lalu dia mendatangi surga, namun dikhayalkan kepadanya bahwa surga telah penuh. Maka, dia kembali lalu berkata, ‘Wahai Rabb-ku, aku mendapati surga telah penuh.’

Allah Subhanahu wa Ta’ala berkata kepadanya, ‘Pergilah, masuklah ke dalam surga!’

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Lalu dia mendatangi surga, namun dikhayalkan kepadanya bahwa surga telah penuh. Maka, dia kembali lalu berkata, ‘Wahai Rabb-ku, aku mendapati surga telah penuh.’

Allah Subhanahu wa Ta’ala berkata lagi kepadanya, ‘Pergilah, masuklah ke dalam surga! Sesungguhnya engkau memiliki semisal dunia dan sepuluh kalinya, atau engkau memiliki sepuluh kali dunia.’

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Laki-laki itu berkata, ‘Apakah Engkau memperolok-olok aku (atau Engkau menertawakan aku), padahal Engkau adalah Raja?’

Abdullâh bin Mas’ûd radhiallahu ‘anhu berkata, ‘Aku melihat Rasulullâh shallallahu ‘alaihi wa sallam tertawa sampai nampak gigi gerahamnya.’ Dan dikatakan bahwa orang itu adalah penduduk surga yang paling rendah derajatnya.’ (H.R. Muslim, no. 308/186)

Share:

Shalawat Thibbil Qulub (Shalawat Pengobat Hati)

Shalawat, menurut mayoritas ulama, adalah wasilah yang paling baik untuk doa-doa yang hendak kita panjatkan. Berdoa dengan menggunakan shalawat, selain akan mendapatkan berkah dari memuji Nabi Muhammad SAW, juga akan mempercepat terkabulnya keinginan yang kita miliki.


Berikut ini adalah Shalawat Thibbil Qulub (Shalawat Pengobat Hati), atau yang biasa dikenal juga dengan nama Shalawat Syifa’(Shalawat Obat/Penyembuh).

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ طِبِّ الْقُلُوْبِ وَدَوَائِهَا . وَعَافِيَةِ اْلأَبْدَانِ وَشِفَائِهَا . وَنُوْرِ اْلأَبْصَارِ وَضِيَائِهَا. وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ


“Allahuma shalli ‘alaa sayyidinaa Muhammadin thibbil quluubi wa dawaa’iha wa ‘aafiyatil abdaani wa syifaa’ihaa wa nuuril abshaari wadhiyaa’ihaa wa’alaa aalihii washohbihii wasalliim”

Artinya: “Ya Allah, curahkanlah rahmat kepada baginda kami, Junjungan Nabi Muhammad SAW sebagai penyembuh hati sekaligus obatnya,  penyehat badan dan kesembuhannya dan sebagai penyinar penglihatan mata  beserta cahayanya. Semoga shalawat dan salam tercurahkan pula kepada keluarga serta para sahabat-sahabatnya.”

Shalawat ini bisa kita baca, baik ketika kita mengidap sebuah penyakit, maupun ketika sehat. Dengan ijin Allah SWT dan wasilah Nabi Muhammad SAW, insyaallah segala bentuk penyakit yang kita idap akan disembuhkan.[]

Share:

Berdoa dengan Nama Nama Allah SWT - HR. Abu Daud: 1276

حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ مَالِكِ بْنِ مِغْوَلٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ بُرَيْدَةَ عَنْ أَبِيهِ
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَمِعَ رَجُلًا يَقُولُ

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ أَنِّي أَشْهَدُ أَنَّكَ أَنْتَ اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ الْأَحَدُ الصَّمَدُ الَّذِي لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ

فَقَالَ لَقَدْ سَأَلْتَ اللَّهَ بِالِاسْمِ الَّذِي إِذَا سُئِلَ بِهِ أَعْطَى وَإِذَا دُعِيَ بِهِ أَجَابَ
حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ خَالِدٍ الرَّقِّيِّ حَدَّثَنَا زَيْدُ بْنُ حُبَابٍ حَدَّثَنَا مَالِكُ بْنُ مِغْوَلٍ بِهَذَا الْحَدِيثِ قَالَ فِيهِ لَقَدْ سَأَلْتَ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ بِاسْمِهِ الْأَعْظَمِ

Telah menceritakan kepada Kami Musaddad telah menceritakan kepada Kami Yahya dari Malik bin Mighwal telah menceritakan kepada Kami Abdullah bin Buraidah dari ayahnya bahwa Rasulullah shallAllahu wa'alaihi wa sallam mendengar seorang laki-laki mengucapkan;

ALLAAHUMMA INNII AS-ALUKA ANNII ASYHADU ANNAKA ANTALLAAHU LAA ILAAHA ILLAA ANTA Al AHAD, ASH SHAMAD ALLADZII LAM YALID WA LAM YUULAD WA LAM YAKUN LAHU KUFUWAN AHAD

(ya Allah sesungguhnya aku meminta kepada-Mu dengan bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau Dzat Yang Maha Esa dan tempat bergantung Yang tidak beranak dan tidak diperanakkan dan tidak ada seorang pun yang menandingi-Nya).

Kemudian beliau berkata: "Sunngguh engkau telah meminta kepada Allah dengan perantara nama yang apabila Dia diminta dengannya pasti Dia akan mengabulkan."

Telah menceritakan kepada Kami Abdurrahman bin Khalid Ar Raqqi, telah menceritakan kepada Kami Zaid bin Hubbab, telah menceritakan kepada Kami kepada Kami Malik bin Mighwal dengan hadits ini dan padanya beliau bersabda:

"Sungguh engkau telah meminta kepada Allah dengan namaNya yang agung."

Share:

Berdoa Dengan Nama Allah SWT HR Abu Daud 1277

دَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ عُبَيْدِ اللَّهِ الْحَلَبِيُّ حَدَّثَنَا خَلَفُ بْنُ خَلِيفَةَ عَنْ حَفْصٍ يَعْنِي ابْنَ أَخِي أَنَسٍ عَنْ أَنَسٍ
أَنَّهُ كَانَ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جَالِسًا وَرَجُلٌ يُصَلِّي ثُمَّ دَعَا

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِأَنَّ لَكَ الْحَمْدُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ الْمَنَّانُ بَدِيعُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ

فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَقَدْ دَعَا اللَّهَ بِاسْمِهِ الْعَظِيمِ الَّذِي إِذَا دُعِيَ بِهِ أَجَابَ وَإِذَا سُئِلَ بِهِ أَعْطَى


Telah menceritakan kepada Kami Abdurrahman bin 'Ubaidullah Al Halabi, telah menceritakan kepada Kami Khalaf bin Khalifah dari Hafsh yaitu anak saudara Anas dari Anas bahwa ia duduk bersama Rasulullah shallAllahu wa'alaihi wa sallam dan terdapat seorang laki-laki yang melakukan shalat, kemudian ia berdoa;

ALLAAHUMMA INNII AS-ALUKA BIANNA LAKAL HAMDU LAA ILAAHA ILLAA ANTA, Al MANNAANU, BADII'US SAMAAWAATI WAL ARDHI, YAA DZAL JALAALI WAL IKRAAM, YAA HAYYU YAA QAYYUUM

(ya Allah, aku memohon kepadaMu bahwa bagiMu segala pujian, tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, Maha Pemberi, Pencipta langit dan bumi. Wahai Dzat yang memiliki keagungan, serta kemuliaan, wahai Dzat yang Maha Hidup, lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya)).

Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sungguh ia telah berdoa kepada Allah dengan namaNya yang agung, yang apabila dipanjatkan doa kepadaNya dengan nama tersebut maka Dia akan mengabulkannya, dan apabila Dia diminta dengan nama tersebut maka Dia akan memberinya."

(HR. Abu Daud: 1277) - http://hadits.in/abudaud/1277

Share:

Beasiswa LIPIA

*#Kampus S1 Dirosat Islamiyyah di Dalam Negeri#*
(Bagi Pemuda yang telah lulus SMA/sederajat dengan usia dibawah 25 Tahun)

Salah satu Kunci Penting nan utama dari menuntut ilmu pada tahapan hidupmu sekarang adalah, _Antum tidak menjadikan aktifitas "menunggu beasiswa Timur Tengah" sebagai aktifitas utama._

Seperti perkataan Salman al Farisi Radhiallahu anhu: _"Sesungguhnya Tempat tidak dapat menyucikan seseorang. (Tetap) yang mensucikan adalah amal perbuatannya."_

Sebagai Lulusan dari Timur Tengah tidak secara otomatis membuat seseorang lebih faqih dan Bertaqwa daripada yang bukan darisana.

*Pertanyaan dan Jawaban*
🔷 Bang, Jika ikhtiar mencari kampus di Timur Tengah sedang atau sudah dilakukan, namun kami butuh Informasi *Kampus* dengan *Jenjang  S1*, konsep belajar *Hadir di Kelas/Tidak Online* dan memiliki keunggulan pangantar bahasa hanya *berbahasa Arab*, yang ada di Indonesia. Kampus mana yang direkomendasikan?

Lipia.

🔷 *Kenapa Lipia?*

Kualitas. Tanyakan kepada para asatidzah tempatmu menimba ilmu sekarang.

🔷 *Kapan Lipia dibuka? Beasiswa? Dimana Lokasinya?*

Mungkin sekitar Mei dan Juni, pantengin akun instigram @infolipia dan cek webnya di http://lipia.org/new/
Ya. Full Beasiswa.
Lokasi S1 (4 tahun) di Jakarta. Ada tiga prodi: Syari'ah, Ekonomi Islam dan Bahasa Arab. Mereka sedang memproses program studi keempat dan kelima yaitu, Manajemen Pendidikan Islam dan Tafsir/Qiro'at. Belum ada info kapan keduanya resmi dibuka.
Adapun persiapan bahasa (Idad Lughawi/Pra-S1, selama 2 tahun) dibuka pada kota Jakarta, Aceh, Medan, Surabaya dan Makassar.
Lipia adalah kampus Agama di bawah naungan Universitas Islam Imam Muhammad bin Saud Riyadh.

🔷 *Apa ada kampus lain di Indonesia, dengan Jenjang  S1*, konsep belajar *Hadir di Kelas/Tidak Online* dan memiliki keunggulan pangantar bahasa hanya *berbahasa Arab* selain di Lipia?

Dengan keterbatasan wawasan yang ana punya, diurutkan secara acak:

STDI Imam Syafi'i Jember Jawa Timur
http://pmb.stdiis.ac.id atau http://stdiis.ac.id/akademik/informasi-penerimaan-mahasiswa-baru-2019-2020/
(Pendaftaran sedang berlangsung, tenggat waktu 30 Maret 2019)

STIBA Ar Raayah Sukabumi
https://www.arraayah.ac.id
(Pendaftaran sedang berlangsung, tenggat waktu 30 Maret 2019)

STIBA Makassar, Sulawesi Selatan.
https://pmb.stiba.ac.id
(Pendaftaran dimulai 4 Maret 2019)

STAI As Sunnah, Medan
http://ar.assunnah.ac.id
(Pada 5 Februari 2019, Belum memasuki masa pendaftaran)

STIQ Zad Cianjur, Jawa Barat
https://zadalinsaniyyah.or.id/pmb-zad/
(Pendaftaran sedang berlangsung, tenggat waktu 10 Mei 2019)

STAI Ali bin Abi Thalib, Surabaya
http://stai-ali.ac.id
(Pada 5 Februari 2019, Belum memasuki masa pendaftaran)

Ma'had di bawah naungan *Yayasan AMCF di Indonesia.*
http://amcf.or.id/index.php/main/view/192/lembaga_bahasa_arab_dan_studi_islam_2
Yang dalam hal ini, Program S1 dengan pengantar pembelajaran full *Berbahasa Arab* adalah program studi S1 _Ahwal Syakhsiyyah_ kampus Sidoarjo dan Makassar.
(Pendaftaran sedang berlangsung, Tenggat waktu bervariasi)

Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Madani, Jogjakarta.
https://stitmadani.ac.id/2018/12/21/pendaftaran-mahasiswa-baru-stitma-sekolah-tinggi-ilmu-tarbiyah-madani-yogyakarta-2019-2020/
(Pendaftaran sedang berlangsung, tenggat waktu 15 Juni 2019)

STIU Dirosat Islamiyyah Al Hikmah, Jakarta
http://www.stiualhikmah.ac.id
(Pada 5 Februari 2019, Belum memasuki masa pendaftaran)

Sekolah Tinggi Ilmu Ushuluddin Wadi Mubarak (STIU-WM)
https://www.wadimubarak.net
(Pendaftaran sedang berlangsung, tenggat waktu 15 Juni 2019)

Ma’had Aly Imam Bukhari, Surakarta. (Setingkat S1 Khusus Putri) info: 085780789035 dan 087785539139
(Pendaftaran sedang berlangsung, tenggat waktu 17 Maret 2019)

Sekolah Tinggi Ilmu Al Qur'an Isy Karima, Karanganyar Jawa Tengah
http://pmb.stiqisykarima.ac.id/pmb/
(Pendaftaran sedang berlangsung, tenggat waktu 17 Maret 2019)

_Dan mungkin masih banyak kampus lainnya._

🔷 *Apakah kampus-kampus ini mengajarkan pendidikan Islam sesuai pemahaman Ahlus sunnah?*

Ya. Insya Allah.

🔷 *Seperti apa manhajnya?*

Konsultasikan masing-masing kepada Para Asatidzah tempat antum menimba ilmu sekarang.

🔷 *Apakah ada beasiswa di sana?*
Silahkan dicek satu-satu di webnya. :9
Kuantitas Pembayarann biasanya bermaksud meningkatkan mutu kualitas pengajaran.
Mereka memiliki sistem pembayaran semester dan beasiswa masing-masing.

🔷 *Kenapa bahasa pengantar full dengan bahasa arab sangat penting dalam kriteria memilih kampus?*

🤗
Hmm.... kenapa ya? 🤭

*Sudah bulan Februari, Selamat Berburu Kampus-Kampus Syar'i terbaik pilihanmu.* 🙂

_Wallahu'alam bishowab_
Jakarta, 6 Februari 2019.

Share:

3 WIRID PARA WALI

3 WIRID PARA WALI

Habib Umar Bin Hafidz meriwayatkan bahwa Habib Ali Ibn Hassan Al Attas berkata :
Ada tiga macam wirid yang tidak pernah berpisah dengan para auliya'/sholihin, dikarenakan manfaat dari wirid ini yang sangat besar dalam hidup, baik di dunia maupun akhirat,: -

1. Membaca 100x sebelum sholat subuh:

سبحان الله وبحمده سبحان الله العظيم ،استغفرالله

Ini dikenal dengan sebutan istighfar para malaikat.

2. Membaca 100x sesudah sholat dzuhur:

لاإله إلا الله الملك الحق المبين

Rasulullah Shallallahu alaihi wa alaa aalihi wasallam bersabda 'Siapa saja yang membaca kalimat ini, akan selamat (dijauhkan) dari kemiskinan dan akan menenangkan serta menyenangkan di alam kubur dari rasa kesepian", -

3. Dan membaca sebelum tidur :

33x سبحان الله
33x الحمدلله
34x الله اكبر
Dan menutup dgn

لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

Inilah kalimat yang diajarkan Rasulullah ﷺ kepada anaknya tercinta, Sayyidah Fatimah RA dan juga kepada Sayyidina Ali KW, para ulama mengatakan ada rahasia yang sangat besar dalam tasbih ini". Allahumma sholli'ala sayyidina Muhammad nabiyil umiyi wa'ala aalihi washohbihi wasalim..

Share:

Kreasi Spektakuler Allah Pada Penciptaan Nyamuk

Serambimata.com – Tak ada yang menyangka kalau pada binatang yang sangat kecil tapi ditakuti bahkan dimusuhi manusia bernama ‘nyamuk’ menyimpan rahasia ciptaan Allah yang spektakuler. Logika mungkin tak akan menerimanya, karena menurut pikiran sederhana ada yang tak mungkin dimiliki oleh seekor nyamuk yang dicipta taramat kecil mungil.


Tapi inilah fakta yang terungkap ketika seekor nyamuk diletakkan di bawah mikroskop, diperbesar 400 kali! Apa yang nampak? Ternyata, di kepalanya terdapat 100 mata. Padahal berat nyamuk itu hanya ada 0,001 gram. Subhanallah.

Di mulut nyamuk ada 48 gigi. Di dadanya pula terdapat tiga buah jantung yang pada tiap-tiap jantung ada dua atrium, dua bilik jantung serta dua katup jantung untuk bernafas. Sekecil apa ukuran jantung makhluk Allah Swt bernama nyamuk ini?

Selain itu, untuk mempertahankan diri, nyamuk dilengkapi oleh Allah Swt dengan alat pendeteksi panas. Nyamuk bisa mendeteksi lingkungan dan segala sesuatunya dengan pendeteksi panas tersebut.

Nyamuk juga memiliki alat pencair darah karena darah manusia itu terlalu kasar baginya. Darah dicairkan agar bisa mengalir ke belalai nyamuk. Nyamuk mengambil contoh darah manusia terlebih dahulu dengan mulai menggigit kita, manusia.

Indahnya lagi, nyamuk ternyata memiliki alat pembius sehingga orang yang diambil darahnya tidak selalu merasa sakit saat proses pengambilan darah. Beberapa detik kemudian, barulah efek bius itu hilang. Dan, kita seperti tercubit.

Jumlah belalai nyamuk ada 6 buah, semua berbetuk pisau. Empat buah pisau belalai nyamuk digunakan untuk membuat luka berbentuk segi empat ketika menggigit. Sedangkan dua pisau lainnya membentuk lubang sesuai besaran tabung penghisap darah.

Agar mengena korbannyya, di kaki nyamuk terdapat cakar. Di sana terdapat alat seperti bekam sehingga dapat menempel di tempat yang licin. Ajib.

MasyaAllah, semoga nyamuk yang kecil ini bisa menambah keimanan kita kepada penciptanya Allah Subhanahu wa ta’ala, walau kadang membuat kita sakit karena tidak mau bersih-bersih rutin.

Dalam Al-Qur’an, Allah Swt berfirman, “Sesungguhnya Allah tidak segan membuat perumpamaan seekor nyamuk atau yang lebih kecil dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, mereka tahu bahwa itu kebenaran dari Maha Pencipta. Tetapi mereka yang kafir berkata, “apa maksud Allah dengan perumpamaan ini? Dengan perumpamaan itu, banyak orang yang dibiarkan-nya sesat dan dengan itu banyak pula orang yang diberi-nya petunjuk. Tetapi tidak ada yang dia sesatkan dengan perumpamaan itu selain orang-orang fasik”. (QS. al-Baqarah: 26)

MasyaAllah. Nyamuk adalah bukti bahwa Allah tidak pernah mendzolimi mahluknya. Di balik senjata nyamuk untuk menghisap darah, Allah memberi obat bius untuk menjaga supaya manusia tidak merasa sakit karena Allah Maha Tahu bahwa manusia sulit sekali menghindar dari gigitan nyamuk. Berbeda dengan hewan lainnya, di mana manusia masih bisa menghindar dari gigitan, misalnya kalajengking, ular dan lainnya.
Wallahu a’lam .

(Sumber: DutaIslam.com

Share:

Manfaat Air Hujan Untuk Menyembuh Segala Penyakit

Seiring dengan berkembangnya akhir zaman ini, banyak penyakit yang terkendala bagi ummat yang sulit untuk di obatinya. Biasanya penyakit tersebut terjadi pada umur telah berusia lanjut bahkan terkadang rilis bagi pemuda yang berusia muda. Hal ini bukan lain melainkan faktor yang paling banyak adalah disaat kita salah mengkonsumsi makanan yang telah berbaur dengan alat-alat pengawet. sehingga dengan inilah, menjadi efek mudahnya terkena penyakit yang telah beredar pada saat ini. Oleh sebab itu, Maka sedikit kami lansirkan referinsi serta terjemahan kitab yang menyatakan obat yang paling ampuh untuk menyembuhkan segala penyakit dan juga bisa bermanfaat bagi istri yang tidak hamil, lalu akan hamil setelah meminum air ini disertai tidur bersama suaminya, haraplah do'a pada Allah sesungguhnya Allahlah sebaik-baik pertolongan.

فائدة ; روي أنه صلى الله عليه وسلم قال: علمني جبريل دواء لا أحتاج معه إلى دواء ولا طبيب ، فقال أبو بكر وعمر وعثمان وعلي رضي الله عنهم ; وما هو يا رسول الله ؟ إن بنا حاجة إلى هذا الدواء . فقال ; يؤخذ شيئ من ماء المطر وتتلى عليه فاتحة الكتاب ، وسورة الإخلاص ، والفلق ، والناس ، وآية الكرسي ، كل واحدة سبعين مرة ويشرب غدوة وعشية سبعة أيام . فو الذي بعثني بالحق نبيا ، لقد قال لي جبريل ; إنه من شرب من هذا الماء رفع الله عن جسده كل داء وعافاه من جميع الأمراض والأوجاع ، ومن سقي منه امرأته ونام معها حملت بإذن الله تعالى ". ويشفي العينين ، ويزيل السحر ، يقطع البلغم ، ويزيل وجع الصدر والأسنان والتخم العطش وحصر البول ، ولا يحتاج إلى حجامة ولا يحصى ما فيه من المنافع إلا الله تعالى ، وله ترجمة كبير اختصرناها، والله اعلم

Artinya: "Faedah" Diriwayatkan bahwa sanya Nabi Muhammad saw bersabda di hadapan para sahabatnya: Di ajarkan akan daku oleh malaikat jibril tentang satu obat yang tidak memerlukan kepada obat yang lain dan tidak pula membutuhkan kepada para dokter.

Kemudian sahut Abu bakar, Umar, Utsman, dan sahabat Ali radhiallahu an'hum bertanya: Apa itu wahai Rasulullah? Sesungguhnya kami sangat membutuhkan obat itu.

Kemudian Rasulullah berkata: ambillah secukupnya dari air hujan, lalu bacakanlah surat Al-fatihah, surat Al-ikhlas, surat Al-falaq, surat An-nas dan Ayat Al-Kursi. Setiapnya (masing-masing) dibaca 70 kali, Dan diminum pada pagi dan petang selama tujuh hari. Demi Zat yang mengutuskanku dengan yang benar sebagai seorang nabi, kata Rasul: Sesungguhnya malaikat jibril telah menyatakan kepadaku: Barang siapa yang meminum air ini niscaya Allah akan menghilangkan semua penyakit yang ada dalam tubuhnya dan menyembuhkan dari segala penyakit yang ada.

Dan barangsiapa yang memberi air itu untuk istrinya dan tidur bersama istrinya niscaya istrinya akan hamil dengan izin Allah swt.

Dan air tersebut juga dapat menyembuhkan dua mata yang sakit, menghilangkan penyakit sihir, dan menghilangkan dahak dan menghilangkan sakit dada, gigi, pencernaan, sembelit, dan kencing yang tidak lancar. Dan juga tidak dibutuhkan kepada membekam, serta masih banyak faedah-faedahnya yang lain tidak terhingga kecuali oleh Allah Swt. Mengenai tentang kelebihan air tersebut ada satu tarjamah besar yang telah kami (musannif) ringkas. Sesungguhnya Allahlah yang maha mengetahui.

(Sumber: An-nawadir halaman 194 karya Syekh Syihabuddin bin Salamah Al-qalyubi)

Cara simpelnya begini:
Sekali buat ambil skalian air hujan yg kiranya cukup to di minum pagi sore slama 7 hari..


Al-fatihah70x
Al ikhlas70x
Al falaq 70x
An nas 70x
Ayat kursi 70x
Setelah itu baca doa ini:


اللّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ
أَذهِبِ البَأسَ
اشفِ…..!!!! أَنتَ الشَّافِيء
لَا شِفَاءَ إِلَّا شِفَاوءُكَ
شِفَاءً لَا يُغَادِرُ سَقَمًا


Allahumma robban naas
Adzhibil ba’sa
Isyfi … (fulan bin fulan) !!
Antasy syaafi’
Laa syifaa’a illaa syifaa-uk
syifaa-an laa yughoodiru saqoman 7x


Arti:
Wahai Allah Tuhan manusia
Hilangkanlah rasa sakit ini
Sembuhkanlah … sakitku atau sakitnya (fulan bin/binti fulan) !!!!!
Engkaulah Yang Maha Penyembuh
Tidak ada kesembuhan yang sejati kecuali kesembuhan yang datang dari-Mu. Yaitu kesembuhan yang tidak meninggalkan komplikasi rasa sakit dan penyakit lain.


Trus diberikan atau di minumkan kepada orang yang sakit.. minum saat pagi dan sore hari selama 7 hari. Tentu bagi yang sakit dianjurkan baca bismillah dan sholawat saat hendak minum seraya memohon kepada Allah untuk kesembuhan sakitnya.


Tentu air hujan yang diminum adalah air hujan yang turun langsung dari langit tidak melalui perantara seperti genteng, seng, logam, daun atau apapun yang memungkinkan air hujan menjadi kotor dan tercemar.


Untuk mengetahui air hujan itu bersih atau tidak, cobalah tadah air hujan dengan wadah yang bersih dan diamkan sebentar, kemudian tarohlah dalam plastik bening kemudian masukan ke dalam freezer, setelah air hujan tersebut membeku akan tampak ada kristal-kristal dalam air hujan tersebut, hal ini menandakan bahwa air hujan layak untuk dikonsumsi.


(Data diolah dari santrionline dan sumber lainnya)


Share:

Jadwal Sholat

Popular Posts

Label

Arsip Blog

Recent Posts

Pages

Blog Archive

Categories