Hari ini adalah hasil dari rencana kemarin, masa depan adalah rencana hari ini. Tak ada cerita masa lalu tanpa ada sejarah. Tak ada sejarah jika tak ada yang mencatat dan memberi hikmah bagi generasi yang akan datang.

  • This is default featured slide 1 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • This is default featured slide 2 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • This is default featured slide 3 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • This is default featured slide 4 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • This is default featured slide 5 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Manfaat Membaca Bismillah 1000 Kali Mempercepat Tercapainya Hajat

Setiap hendak memulai pekerjaan atau kegiatan, disarankan untuk semua umat Islam membaca basmalah. Hal ini karena ternyata basmalah adalah sebuah bacaan ringan namun besar manfaatnya, salah satu nya adalah menggapai ridho Allah Ta’ala. Bahkan ada sebuah kisah yang menceritakan tentang syetan, dimana syetan itu merasa gerah dengan perlakuan 1 manusia. Manusia yang selalu membahasi lisannya dengan basmalah. Setan itu memiliki badan yang amat kurus karena selalu gagal mempengaruhi manusia itu menuju jalan sesat.

Rahasia membuat usaha setan selalu gagal adalah setiap kali memulai sesuatu, ayat basmalah – lah yang menjadi pembuka pintu pekerjannya, pada saat masuk rumah, saat keluar rumah, saat memulai makan, saat hendak tidur, dan semua pekerjaannya dimulai dengan basmalah. Selain itu ada manfaat membaca bismillah 1000 kali yang begitu luar biasa, salah satunya adalah mempercepat tercapainya hajat.

Manfaat Membaca Bismillah 1000 Kali Menurut Imam Al Ghazali

Imam Al-Ghazali mengatakan bahwa seseorang yang ingin mewujudkan sesuatu yang menjadi hajatnya, yang menjadi keinginannya dalam hal yang baik atau positif maka hendaklah membaca basmalah sebanyak 1000 kali (BISMILLAHIRROHMAANIRROHIIM).

Setelah membaca basmallah sebanyak 1000 kali kemudian lakukan shalat sunah dua rakaat serta memanjatkan doa dan panjatkanlah atau mintalah sesuatu yang diinginkan kepada Allah SWT.

Lakukan sebanyak 12 hari berturut turut, maka Atas izin ALLAH permintaan akan dikabulkan. INSYA ALLAH.

Jika ingin segera dikabulkan sesuatu yang diinginkannya, selain Manfaat Membaca Bismillah 1000 Kali anda dapat mengikhtiarkan dengan membaca doa Basmalah berikut. Ini!

Doa Basmalah Pengabul Segala Hajat

“Dengan menyebut nama ALLAH Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Ya ALLAH, sesungguhnya saya minta kepada-Mu dengan keutamaan ‘Bismillaahirrahmaanirrahiim’ , dan dengan hak ‘bismillah hirrahman nirrahim’, dan dengan kedudukan‘ Bismillah hirrahman nirrahim’, maka tinggikan pangkatku, mudahkanlah urusanku dan lapngkanlah dadaku.

Wahai Dzat yang dia itu adalah kaaf haa yaa ‘ ain shaad’ haa miim siin ‘ain qaaf, alif laam miim, alif laam raa, haa miim, yaitu ALLAH yang  tiada Tuhan yang wajib disembah kecuali Dia yang hidup abadi, yang mengurus segala urusan makhluk-Nya dengan rahasia Dzat yang mempunyai kewibawaan dan kekuasaan, dan dengan rahasia Dzat yang mempunyai keagungan diri dan kemuliaan jadikanlah saya termasuk dari hamba-hambaMu yang takwa dan golongan orang yang taat kepada-Mu lagi mencintai, dan perbuatlah untuk saya seperti itu wahai Dzat yang merajai semua alam. Dan semoga ALLAH SWT melimpahkan rahmat kepada junjungan kita nabi Muhammad saw. Dan keluarga serta para sahabat Beliau, dan semoga memberi keselamatan”

Ulangi sampai 118 kali, insya ALLAH akan terkabulkan segala apa yang anda inginkan.

Dan itulah Manfaat Membaca Bismillah 1000 Kali, semoga bermanfaat untuk anda. BARAKALLAH.

Share:

RAHASIA BACAAN TASYAHUD …. “Assalamu’alaina wa’ala ibadillahisshalihin”.

Panggilan dari Surau – Habibana Munzir pernah menyampaikan bahwa : Rasulullah SAW menjelaskan dan mengajarkan kepada kita untuk bersalam kepada hamba yang shalih setiap kali shalat. Setiap kali tahiyat membaca “Assalamu’alaina wa’ala ibadillahisshalihin.” – Salam Keselamatan semoga tetap tercurah untuk hamba-hamba yang Shalih.

Riwayat Shahih Bukhari Rasul bersabda “Barangsiapa yang mengucapkan kalimat itu di dalam shalatnya maka Allah sampaikan salamnya itu kepada seluruh hamba Allah yang shalih di langit dan bumi”.

Allah sampaikan salam dari umat ini kepada semua hamba – hamba yang shalih di langit dan bumi baik yang hidup maupun yang wafat.

Salamnya sampai setiap kali kita shalat dalam tahiyat mengucap “Assalamu’alaina wa’ala ibadillahisshalihin”.

Salamnya sampai kepada semua hamba yang shalih. Janganlah kita merasa tidak mengenal dengan mereka.

“Saya tidak kenal dengan hamba yang shalih” di hari kiamat bagaimana?

Ketahuilah saat kau beri salam kepada semua orang shalih. Nanti Di yaumal qiyamah kita akan dikenal oleh orang – orang shalih.. 
karena kita selalu bersalam kepada mereka.

Makanya kalau mengucapkan salam itu hadirkan hati kita “Assalamu’alaina wa’ala ibadillahisshalihin.

Itu menjalin silaturahmi dengan seluruh hamba – hamba yang shalih.

Demikian tingginya derajat hamba yang shalih..Sampai dalam shalat pun kita mengucapkan salam kepada mereka dan “disampaikan kepada seluruh hamba – hamba yang shalih di langit dan bumi.”

Wahai saudaraku
semoga kelak Allah kumpulkan kita bersama kelompok nya baginda Rasul beserta para shalihin. (pds)


Sumber FP Idolaku-Rasulullah SAW
Share:

Pelajaran Mendoakan Orang Lain

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Ustaz Yusuf Mansur


Sedikitnya ada dua pelajaran yang minimal bisa kita petik dari Nabi Muhammad SAW. Beliau selalu berbuat untuk orang lain, dan memikirkan orang lain. Bahkan dalam berdoa pun, doanya selalu menyebutkan untuk orang lain.


Rasulullah SAW hampir tidak pernah memikirkan dirinya sendiri. Ada moment di saat beliau hanya berdoa dengan Allah, pencipta alam jagat raya ini. Hanya beliau berdua dengan Allah.


Attahiyyatul mubarakatus shalawatut thayyibatu lillah. Rasul memberikan salam dan pengagungan kepada Allah SWT. Dan salam ini dijawab Allah SWT. Assalamu'alaika ayyuhan nabbiyyu wa rahmatullahi wa barakatuh. Keselamatan juga buat engkau wahai Muhammad.


Kemudian, Rasulullah SAW menjawab, Assalamu'alaina wa 'ala 'ibadillahis shalihin. Salam (keselamatan) juga untuk kami dan hamba-hamba-Mu yang saleh. Beliau menjawab dengan memakai dhamir nahnu(kami), untuk orang sebanyak-banyaknya. Masya Allah.


Kita mengenal Rasulullah SAW melalui sejarah. Dan saat menjelang wafatnya, malaikat Izrail turun bersama Malaikat Jibril atas perintah Allah di Baitul Ma'mur, untuk menjemput Nabi Muhammad SAW.


Sebelumnya, Allah telah berpesan kepada kedua malaikat tersebut, "Andai Muhammad menolak untuk dicabut nyawanya, hendaknya kalian kembali."


Mereka pun turun, dari Baitul Ma'mur hingga ke langit dunia. Jibril mempersilakan Izrail untuk menemui Rasulullah SAW.


"Kenapa engkau tidak menemaniku, wahai jibril?" kata Izrail. Jibril menjawab, "Aku tak tega melihat engkau mencabut nyawa orang yang aku cintai."


Hal ini ternyata diketahui Rasulullah SAW. Momentum ini dijadikan Rasul untuk menunjukkan kebesaran hati dan jiwanya, untuk kita semua, umatnya ini. Izrail melanjutkan perjalanannya hingga tiba di kamar Rasulullah SAW.


Setelah Izrail memberi salam dan Rasul menjawab salam Izrail, Rasul bertanya: "Aina Jibril?" Di mana jibril?" Izrail menjawab, jibril menunggu di langit pertama. Rasul meminta Jibril datang kepadanya sebelum nyawa beliau dicabut.


Wahai pembaca Republika yang dirahmati Allah. Sepintas ada maksud dari Rasulullah SAW. Beliau menunda sebentar waktu kematiannya sebelum bertemu Jibril. Beliau tidak memikirkan dirinya, anaknya, istrinya, keluarga, dan harta bendanya. Tidak.


Beliau justru memikirkan kita umatnya. Itulah yang beliau sampaikan kepada Jibril. "Wahai Jibril, telah tiba kematianku. Bagaimana nasib umatku sepeninggalku nanti?"


Allahu akbar, yang ditanyakan Rasulullah adalah kita, umatnya. Kalau Yusuf Mansur mengaku umatnya nabi, Yusuf Mansur yang ditanyakan Nabi, bagaimana Yusuf Mansur sepeninggal beliau?


Kalau Syahruddin, Irwan kelana, Damanhuri dan semua pembaca serta keluarga besar Republika mengaku umat Nabi Muhammad SAW, maka kita semua yang ditanyakan nabi kepada Jibril, bagaimana nasib kita sepeninggal beliau nanti?


Inilah yang menjadi konsentrasi Rasulullah SAW tentang umatnya. Jibril menjawab, hanya Allah yang mengetahuinya.


Lalu Jibril bersegera menghadap Allah menyampaikan pertanyaan Rasulullah SAW. Setelah mendapatkan jawaban, Jibril kembali menemui Rasul.


Jibril menyampaikan, umatnya akan baik-baik saja. Tidak akan tersesat, tidak akan jadi orang yang merugi, jika mereka selalu berpegang pada Kitabullah dan Sunnah Rasulullah SAW.


Setelah mendengar hal itu, legalah hati Rasulullah SAW. Beliau mempersilaka Izrail untuk mencabut nyawanya. Perhatikan dialog beliau selanjutnya.


Ketika beliau menanyakan tentang umatnya saat akan dibangkitkan di hari kiamat. Insya Allah, tak ada satu pun manusia yang dibangkitkan sebelum Nabi Muhammad. Dan tak ada umat yanng akan dibangkitkan sebelum umat Nabi Muhammad SAW.


Diutus empat malaikat untuk membangkitkan beliau. Jibril, Mikail, Israfl, dan Izrail. Mereka saling tunjuk untuk mendapat kehormatan membangkitkan nabi. Akhirnya dipilihlah Jibril.


Pada saat Nabi Muhammad SAW dibangkitkan, pertanyaan pertama yang disampaikan adalah umatnya. Wahai Jibril, ini hari apa? Jibril menjawab, inilah hari ketika pintu surga dibuka, dan malaikat Ridwan menghiasi surga untuk menjemput engkau dan umatmu dari hamba-hamba yang saleh. Dan pintu neraka akan dibuka untuk orang-orang yang durhaka dan tersesat.


Rasul kemudian bertanya, bagaimana umatnya dan di mana mereka? Alhammdulillah, Allah SWT memberikan kehormatan kepada Rasulullah SAW untuk memberikan syafaat kepada umatnya.


Bahkan, karena keistimewaan ini pula, para nabi memerintahkan umatnya untuk menemui Nabi Muhammad SAW. Maka beruntunglah kita yang menjadi umat Nabi Muhammad SAW.


Dalam setiap kesempatan, Rasulullah SAW mengajarkan kepada kita, untuk senantiasa membaca Alquran, bershalawat, zikir, dan berbuat bukan hanya untuk diri pribadi tapi juga buat orang lain.


Inilah yang harus kita gelorakan dalam rangka menyambut dan memperingati maulid Nabi Muhammad SAW. Manusia yang agung dan paling dicintai Allah SWT. Tidak disebut nama Allah kecuali digandeng dengan namanya.


Belum sempurna kalimat la ilaha illallahkecuali digandeng dengan Muhammadar Rasulullah. Semoga kita mewarisi sifat Nabi juga. Senantiasa berzikir dan berbuat untuk orang lain.


Dalam doa-doa kita pun, mari kita doakan orang lain, sebagaimana pesan Rasul SAW. Dalam harta juga begitu, karena di sana ada hak orang lain. Selamat menyambut dan memperingati maulid Nabi SAW. Semoga kita mendapat syafaatnya. Amiin. Salam.


Share:

Hukum Praktik Tawasul dalam Doa, Wirid, dan Zikir

Assalamu ‘alaikum wr. wb.

Redaksi Bahtsul Masail NU Online, masyarakat kita sudah lazim mempraktikkan tawasul dalam berdoa. Namun masalah ini tetap menjadi diskusi yang tak kunjung selesai di kalangan pemuka agama. Sebenarnya bagaimana pandangan Islam atas praktik tawasul ini? Mohon penjelasannya. Terima kasih. Wassalamu ‘alaikum wr. wb.(Abdul Hadi/Malang).

Jawaban
Assalamu ‘alaikum wr. wb.
Penanya yang budiman, semoga Allah SWT menurunkan rahmat-Nya untuk kita semua. Pada prinsipnya agama Islam memerintahkan pemeluknya untuk bertawasul atau upaya membangun jembatan penghubung antara mereka dan Allah. Perintah ini secara tersurat terdapat dalam Al-Quran Surat Al-Maidah ayat 35 berikut ini:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَابْتَغُوا إِلَيْهِ الْوَسِيلَةَ

Artinya, “Hai orang yang beriman, takwalah kepada Allah. Carilah wasilah kepada-Nya.”

Dari ayat ini, ulama memutuskan bahwa tawasul adalah sesuatu yang disyariatkan oleh Islam. Ayat ini dengan jelas meminta kita untuk membuat anak tangga yang menghubungkan seseorang dan Allah. Ulama dari pelbagai madzhab sepakat bahwa tawasul yang dimaksud adalah amal saleh sebagai jalan yang menyertai seseorang dalam doanya. Amal saleh dapat mendekatkan seseorang kepada-Nya. Amal saleh ini yang dijadikan tawasul agar hajat-hajat orang tersebut dalam doanya terkabul. Sampai di sini ulama tidak berbeda pendapat.

Perbedaan pendapat para ulama tampak ketika membahas sesuatu yang dijadikan tawasul (al-mutawassal bih). Sebagian ulama membolehkan seseorang untuk bertawasul dengan orang-orang atau benda tertentu. Sedangkan sekelompok ulama lainnya mengharamkannya. Tetapi sebenarnya perbedaan pandangan keduanya bukan perbedaan prinsipil, tapi perbedaan formalitas belaka sebagai penjelasan Sayyid Muhammad bin Alwi Al-Maliki berikut ini:

ومحل الخلاف في مسألة التوسل هو التوسل بغير عمل المتوسِّل كالتوسل بالذوات والأشخاص... وسأبين كيف أن المتوسل بغيره هو في الحقيقة متوسِّل بعمله المنسوب إليه، والذي هو من كسبه. فأقول: اعلم أن من توسل بشخص ما فهو لأنه يحبه إذ يعتقد صلاحه وولايته وفضله تحسينا للظن به، أو لأنه يعتقد أن هذا الشخص محبّ لله سبحانه وتعالى يجاهد في سبيل الله، أو لأنه يعتقد أن الله تعالى يحبه كما قال تعالى يُحِبُّهُمْ وَيُحِبُّونَهُ، أو لاعتقاد هذه الأمور كلها في الشخص المتوسَّل به... وبهذا ظهر أن الخلاف في الحقيقة شكلي ولا يقتضي هذا التفرق والعداء بالحكم بالكفر على المتوسلين وإخراجهم عن دائرة الإسلام، سُبْحَانَكَ هَذَا بُهْتَانٌ عَظِيمٌ

Artinya, “Titik perbedaan pendapat ulama dalam masalah tawasul adalah tawasul dengan bentuk lain selain amal yaitu tawasul dengan benda atau orang tertentu… Saya akan menjelaskan bagaimana orang yang bertawasul dengan selain amal itu hakikatnya adalah bertawasul dengan amalnya juga yang dinisbahkan kepadanya di mana itu merupakan bagian dari upayanya. Saya mengatakan begini, pahamilah bahwa seorang Muslim yang bertawasul dengan orang tertentu itu karena Muslim tersebut mencintainya karena ia dengan baik sangka meyakini kesalehan, kewalian, dan keutamaan orang itu, atau karena ia meyakini bahwa orang tersebut mencintai Allah dan berjuang di jalan-Nya, atau karena ia meyakini bahwa Allah mencintai orang tersebut sebagai firman-Nya, ‘Allah mencintai mereka. Mereka pun mencintai-Nya,’ atau karena meyakini semua varian itu hadir di dalam orang yang dijadikan tawasul tersebut… Dari uraian ini jelas bahwa perbedaan itu hakikatnya bersifat formal. Jangan sampai perbedaan formalitas ini membawa perpecahan dan pertikaian dengan memvonis kekufuran bagi umat Islam yang mengamalkan tawasul atau bahkan mengusir mereka dari lingkungan Islam sebagai firman-Nya, ‘Mahasuci Engkau, ini merupakan bohong besar,’” (Lihat Sayyid Muhammad bin Alwi bin Abbas Al-Hasani Al-Maliki, Mafahim Yajibu an Tushahhah, Surabaya, Haiatus Shafwah Al-Malikiyyah, tanpa catatan tahun, halaman 124-125).

Dari sini terang di mana titik kesepakatan dan perbedaan padangan ulama terkait tawasul. Semua ulama sepakat bahwa tawasul dengan amal saleh boleh menurut syariat. Tetapi mereka berbeda pendapat perihal tawasul dengan benda atau orang-orang tertentu yang dianggap saleh.

Berikut ini dua lafal tawasul yang biasa digunakan masyarakat:

اَللَّهُمَّ إِنِّي أَتَوَسَّلُ إِلَيْكَ بِنَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Allâhumma innî atawassalu ilaika binabiyyika muhammadin shallallâhu alaihi wa sallam.

Artinya, “Ya Allah, aku bertawasul kepada-Mu melalui kemuliaan nabi-Mu, Nabi Muhammad SAW.”

يَا رَبِّ بِالمُصْطَفَى بَلِّغْ مَقَاصِدَنَا وَاغْفِرْ لَنَا مَا مَضَى يَا وَاسِعَ الكَرَمِ

Yâ rabbi bil mushthafâ, balligh maqâshidanâ, waghfir lanâ mâ madhâ, yâ wâsi‘al karami.

Artinya, “Tuhanku, berkat kemuliaan kekasih pilihan-Mu Rasulullah, sampaikanlah hajat kami. Ampunilah dosa kami yang telah lalu, wahai Tuhan Maha Pemurah.”

Tetapi pada pandangan kami, masalah seriusnya bukan pada perbedaan pandangan ulama atau diskusi perihal tawasul yang tak kunjung selesai. Inti masalahnya terletak pada cara pandang kita terhadap wasilah itu sendiri. Bagaimana kita memandang wasilah tanpa mencederai tauhid? Ini yang disinggung oleh Abdurrahman Ba‘alawi dalam Bughyatul Mustarsyidin berikut ini:

التوسل بالأنبياء والأولياء في حياتهم وبعد وفاتهم مباح شرعاً ، كما وردت به السنة الصحيحة... نعم ينبغي تنبيه العوام على ألفاظ تصدر منهم تدل على القدح في توحيدهم، فيجب إرشادهم وإعلامهم بأن لا نافع ولا ضارّ إلا الله تعالى، لا يملك غيره لنفسه ضرّاً ولا نفعاً إلا بإرادة الله تعالى، قال تعالى لنبيه عليه الصلاة والسلام: قل إني لا أملك لكم ضرّاً ولا رشداً اهـ.

Artinya, “Tawasul kepada para nabi dan para wali ketika mereka hidup atau setelah mereka wafat adalah mubah menurut syar‘i sebagai tersebut dalam hadits shahih... Tetapi masyarakat awam perlu diingatkan terkait dengan kalimat-kalimat yang dapat mencederai tauhid mereka. Bimbingan dan pemberitahuan untuk mereka wajib dilakukan bahwa tiada yang dapat mendatangkan manfaat dan mudharat selain Allah. Tiada yang berkuasa untuk mendatangkan manfaat dan mudharat kecuali dengan kehendak-Nya. Dalam Surat Jin ayat 21, Allah berfirman kepada Nabi Muhammad SAW, ‘Katakanlah, aku tak kuasa mendatangkan mudharat dan petunjuk kepada kalian,’” (Lihat Abdurrahman Ba‘alawi, Bughyatul Mustarsyidin, Beirut, Darul Fikr, halaman 639).

Sayyid Abdurrahman Ba‘alawi menganggap penting pengajian akidah agar kita tidak salah memahami dan salah memosisikan wasilah atau al-mutawassal bih. Hal ini perlu diperhatikan agar tidak terjadi gagal paham hingga mengufurkan orang yang bertawasul dan untuk menjaga akidah masyarakat awam dari bahaya kemusyrikan.

Demikian jawaban singkat kami. Semoga bisa dipahami dengan baik. Kami selalu terbuka dalam menerima kritik dan saran dari para pembaca.

Wallahul muwaffiq ila aqwathih thariq,
Wassalamu ’alaikum wr. wb.

Share:

3 KEUTAMAAN AIR HUJAN DALAM AL QUR'AN & TERAPI DENGAN AIR HUJAN

Air hujan adalah air yang istimewa, seakan ia adalah HADIAH / RIZQI LANGSUNG yang diberikan oleh Allah swt kepada para penghuni bumi. Ada beberapa ayat dalam al Qur'an yang menyebutkan mengenai keutamaan air hujan, di antaranya adalah :


1. Air Hujan Disebut Sebagai AIR YANG DIBERKAHI(Maa'an Mubaarokan) : QS. Qoof : 9, Dan Kami turunkan dari langit AIR YANG DIBERKAHI (banyak manfaatnya) lalu Kami tumbuhkan dengan air itu pohon-pohon dan biji-biji tanaman yang diketam. 

2. Air Hujan Disebut Sebagai AIR YANG SUCI & MENSUCIKAN (Maa'an Thohuuron) : QS. Al Furqoon : 48, menyebutkan : وَهُوَ الَّذِي أَرْسَلَ الرِّيَاحَ بُشْرًا بَيْنَ يَدَيْ رَحْمَتِهِ وَأَنْزَلْنَا مِنَ السَّمَاءِ مَاءً طَهُورًا (48)
 [الفرقان: 48]
"Dialah yang meniupkan angin (sebagai) pembawa kabar gembira dekat sebelum kedatangan rahmat-nya (hujan); dan Kami turunkan dari langit AIR YANG SUCI & MENSUCIKAN (air yang amat bersih)," Tafsirnya :
{ وَأَنزَلْنَا السَّمِآءِ مَآءً طَهُوراً } فيه تأويلان: أحدهما : طاهراً ، قاله أبو حنيفة ولذلك جوز إزالة

النجاسات بالمائعات الطاهرات . الثاني : مطهراً ، قاله الشافعي ولذلك لم يجوز إزالة النجاسة بمائع سوى الماء . تفسير النكت والعيون للماوردي [3 /204]

3. Air Hujan Disebut Bisa Berfungsi Sebagai : - Alat Untuk Mensucikan - Menghilangkan Dari Gangguan-Gangguan Setan - Menguatkan Hatimu - Memperteguh Telapak Kaki QS. Al Anfaal : 11, menyebutkan : إِذْ يُغَشِّيكُمُ النُّعَاسَ أَمَنَةً مِنْهُ وَيُنَزِّلُ عَلَيْكُمْ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً : (1) لِيُطَهِّرَكُمْ بِهِ, (2) وَيُذْهِبَ عَنْكُمْ رِجْزَ الشَّيْطَانِ, (3) وَلِيَرْبِطَ عَلَى قُلُوبِكُمْ, (

 4).(Ingatlah), ketika Allah menjadikan kamu mengantuk sebagai suatu penentraman daripada-Nya, dan Allah menurunkan kepadamu hujan dari langit untuk :
1. menyucikan kamu dengan hujan itu
2. dan menghilangkan dari kamu gangguan-gangguan setan
 3. dan untuk menguatkan hatimu 4. dan memperteguh dengannya telapak kaki (mu).
TERAPI DENGAN AIR HUJAN

 خُذْ عَلَى بَرَكَةِ اللهِ تَعَالَى مَاءَ الْمَطَرِ وَتَقْرَأُ عَلَيْهِ فَاتِحَةَ الْكِتَابِ وَ آيَةَ الْكُرْسِيِّ سَبْعِيْنَ مَرَّةً وَسُوْرَةَ اْلإِخْلاَصِ كَذَلِكَ وَالْمُعَوِّذَتَيْنِ وَلاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ لَهُ اْلمُلْكُ وَ لَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ حَيٌّ لاَ يَمُوْتُ بِيَدِهِ الْخَيْرُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ كَذَلِكَ, وَتُصَلِّيْ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَذَلِكَ. ثُمَّ تَشْرَبُ مِنْ ذَلِكَ الْمَاءِ فِيْ غَدَاةٍ كُلَّ يَوْمٍ سَبْعَةَ أَيَّامٍ مُتَوَالِيَاتٍ. قَالَ عَلَيْهِ الصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ : "وَالَّذِيْ نَفْسِيْ بِيَدِهِ إِنَّهُ جَاءَنِيْ جِبْرِيْلُ عَلَيْهِ الصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ وَأَخْبَرَنِيْ أَنَّ مَنْ شَرِبَ مِنْ هَذَا الْمَاءِ يَخْرُجُ كُلُّ دَاءٍ مِنْ عُرُوْقِهِ وَلَحْمِهِ وَجَمِيْعِ أَعْضَائِهِ وَجَسَدِهِ". وَقَالَ السُّيُوْطِيُّ : "لاَ يَحْتَاجُ مَعَهُ إِلَى حِجَامَةٍ وَلاَ يُصِيْبُهُ وَجَعُ السُّرَّةِ وَلاَ وَجَعُ الصُّلْبِ وَلاَ يُصِيْبُهُ ضِيْقُ النَّفَسِ وَلاَ الثَّأْلُوْلُ وَلاَ الْعُمْيُ وَلاَ الْخَرَسُ. وَبِالْجُمْلَةِ فَفَضَائِلُهُ لاَ تُحْصَى بِبَرَكَةِ هَذَا الدُّعَاءِ".(انظر : الرَّحْمَةُ فِي الطِّبِّ وَالْحِكْمَةِ, تأليف الإمام جلال الدين السيوطي (المتوفى سنة 911هجرية) , ص. 89).

 Dengan barokah Allah ambillah air hujan (lebih baik yang langsung dari langit, tidak melewati genting). Lalu bacakanlah doa sebagai berikut :

 1. Surat Al Fatihah (70 Kali)

 2. Ayat Kursi (70 Kali)

 3. Surat Al Ikhlas (70 Kali) 

4. Surat Al Falaq (70 Kali) 

5. Surat An Naas (70 Kali) 

6. Bacaan di bawah ini (70 Kali) :

 لاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, لَهُ اْلمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ, يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ, وَهُوَ حَيٌّ لاَ يَمُوْتُ, بِيَدِهِ الْخَيْرُ, وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ

Laailaaha Illalloohu Wahdahuu Laa Syariikalah, Lahul Mulku Wa Lahul Hamdu, Yuhyii Wayumiitu, Wahuwa Hayyun Laa Yamuutu, Biyadihil Khoiir, Wahuwa 'Alaa Kulli Syai'in Qodiir.

Artinya : Tiada Tuhan Selain Allah Sang Maha Tunggal Tiada Sekutu BagiNya, MilikNyalah Kerajaan, KepadaNyalah Segala Puji Dihaturkan, Dia Maha Menghidupkan Dan Mematikan, Dialah Dzat Yang Maha Hidup Tiada Pernah Mati, Di TanganNyalah Segala Kebaikan. Dan Dia Maha Kuasa Atas Segala Sesuatu. 

 7. Sholawat Nabi (70 Kali) Kemudian minumlah air hujan yang telah dibacakan doa itu (minumlah sebanyak-banyaknya, kalau bisa minimal 2 gelas) setiap pagi (maksudnya setiap bagun tidur sebelum makan minum apapun), selama tujuh hari berturut-turut. Rosululloh saw bersabda :

 قَالَ عَلَيْهِ الصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ : "وَالَّذِيْ نَفْسِيْ بِيَدِهِ إِنَّهُ جَاءَنِيْ جِبْرِيْلُ عَلَيْهِ الصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ وَأَخْبَرَنِيْ أَنَّ مَنْ شَرِبَ مِنْ هَذَا الْمَاءِ يَخْرُجُ كُلُّ دَاءٍ مِنْ عُرُوْقِهِ وَلَحْمِهِ وَجَمِيْعِ أَعْضَائِهِ وَجَسَدِهِ".

 "Demi Dzat yang menguasai jiwaku, sesungguhnya Jibril as telah mendatangiku dan memberi tahukan kepadaku bahwa : siapa yang meminum air ini (air hujan yang Telah dibacakan doa), maka keluarlah penyakit dari otot-ototnya, dari dagingnya, dan dari seluruh anggota tubuhnya".
 Al Imam As Suyuthi berkata :
"Dengan minum air ini, dia tidak membutuhkan hijaamah (bekam, canthuk), dan dia tidak akan terkena sakit pusar, sakit punggung (boyok), sesak nafas, penyakit kutil, kebutaan, dan bisu.

Secara umum fadlilah air ini banyak sekali tak terhitung, dengan barokah doa yang dibacakan ini".

[Lihat kitab Ar Rohmah Fith Thibbi Wal Hikmah, Karya Imam Jalaluddin As Suyuthi (Wafat Tahun 911 M], Hlm. 89, Toko Kitab Al Hidayah, Surabaya Indonesia] semoga bermanfaat...

Ditulis oleh : H. Rofi'uddin Muhammad Luthfi Khakim, S.Ag. PA Darul Aitam PP Al Hidayah Majelis Taklim Syamsul Hidayah Karangwuluh Temon Kulon Progo HP. 081392667968

Share:

DZIKIR MAGNET REZEKI

DZIKIR MAGNET REZEKI

Suka dengan dzikir Magnet Rezeki?

Yang berlafadz:

“Laa ilaaha illallah
Al malikul haqqul mubiin
Muhammadun Rasulullah
Shodiqul wa’dil aamiin”

Sebenarnya bukan dzikir Magnet Rezeki, teman2 menyebutnya dzikir al-malikul, tapi supaya enak didengar, dan karena dilantunkan oleh Member Magnet Rezeki, izin ya kita sebut itu saja, terbatas di komunitas kita, Magnet Rezeki.

Selain itu fadhilah dzikir ini memang untuk menarik rezeki.

Imam Al Baghdadi dalam kitab hadits Tarikh Baghdad meriwayatkan dari Imam Malik, Perawi Abu Nuaim meriwayatkan dari Sahabat Ali Radhiyallahu ‘Anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda,

مَنْ قَالَ لَا إِلهَ إِلَّا اللَّهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ الْمُبِينُ فِي كُلِّ يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ كَانَ لَهُ أَمَانًا مِنَ الْفَقْرِ، وَيُؤْمَنُ مِنْ وَحْشَةِ الْقَبْرِ، وَاسْتُجْلِبَ بِهِ الْغِنَى، وَاسْتُقْرِعَ بِهِ بَابُ الْجَنَّةِ

“Barangsiapa membaca ‘La ilaha illallah al malikul haqqul mubin’ seratus kali dalam sehari maka memperoleh jaminan aman dari kemiskinan, diselamatkan dari dahsyatnya kubur, dan terbuka untuknya pintu-pintu surga.” (HR. Abu Nuaim dalam bab Shifah al-Jannah, Al-Khatib al-Baghdadi di Tarikhnya: 12/358-359)

Mufti Jakarta Habib Utsman bin Yahya menjelaskan,

“La ilaha illallah. al-malikul haqqul mubin. Muhammadur Rasulullah Ash-shadiqul Wa‘dil Amin” merupakan kalimat yang tertera di pintu Ka‘bah. Siapa yang membacanya, akan mendapat pahala yang agung di sisi Allah”

Di atas disertakan foto pintu ka’bah, pintu raudhoh, dan makam Rasulullah saw. Menandakan betapa agung dzikir ini.

Smg Allah mudahkan lisan kita basah menyebut asma-Nya. Aamiin.

Sahabatmu,
Nasrullah

Share:

Jadwal Sholat

Popular Posts

Label

Arsip Blog

Recent Posts

Pages

Blog Archive

Categories