Hari ini adalah hasil dari rencana kemarin, masa depan adalah rencana hari ini. Tak ada cerita masa lalu tanpa ada sejarah. Tak ada sejarah jika tak ada yang mencatat dan memberi hikmah bagi generasi yang akan datang.

Pangkat Manusia Berbeda Beda

Pangkat Manusia berbeda-beda

Lelaki tua itu sedang menjaga kebun majikannya ketika salah seorang tentara khalifah datang kepadanya, tentara itu lantas memaksanya untuk memberikan beberapa buah jeruk kepadanya, lelaki tua itu menolak dan berkata: ''buah-buah ini bukan milikku, semuanya adalah milik tuanku''.

Merasa diremehkan, tentara itu marah besar, lantas melayangkan beberapa pukulan ke wajah tukang kebun itu,''dasar tua bangka kurang ajar!! kau tak tahu siapa aku ini??'.

Tentara itu kemudian pergi, di tengah jalan ia bertemu dengan salah satu kawannya, ia menceritakan kejadian yg baru saja ia alami,
''Yang kau maksud lelaki tua yang menjaga kebun itu?'' tanya kawannya.

''Ia lelaki tua pelit itu padahal aku cuma meminta sedikit buah jeruknya, tapi ia terus menolak''.
''Engkau tidak tahu siapa dia?''.
''Tidak..memangnya dia siapa ?''.
''Dia Syaikh Ibrahim Bin Adham".
''Haah..tukang kebun itu Syaikh ibrahim bin adham..?''tentara itu tahu betul nama itu, seorang ulama shufi yang sangat terkenal, ia juga ingat bagaimana ulama sekaliber sufyan attsauri dan fudhail bin iyadh dan bahkan amirul mu'minin sangat mengagungkan sosok itu.
''Celakalah aku..orang yang aku pukul tadi adalah syaikh ibrahim??''.

Ia kembali ke kebun itu, ia masih mendapati syaikh ibrahim duduk disana, ia ciumi tangannya, kakinya sambil menangis dan meminta maaf.
''maafkan aku syaikh, aku tidak tahu jika engkau adalah syaikh ibrahim, sekali lagi maafkan aku".
Syaikh ibrahim hanya tersenyum, lalu berkata: ''aku sudah memaafkanmu setiap kali kau angkat tanganmu dari wajahku dan di setiap pukulanmu, aku mendoakan agar Allah menghadiahkan surga untukmu''.

Tentara itu terheran-heran dan bertanya: ''benarkah itu syaikh?''.
Syaikh menjawab: ''ia aku tahu di setiap pukulanmu, Allah pasti memberikanku pahala yang tak terhingga, aku tidak ingin aku mendapatkan pahala dan kebaikan berkat dirimu, sedangkan engkau malah mendapatkan dosa dan keburukan karena diriku yang hina ini''.

_______________________
Kisah ini diceritakan oleh Sayyidil Habib Umar bin Hafidz didalam kitabnya ''Qabas Annur Al mubin''

Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jadwal Sholat

Popular Posts

Label

Arsip Blog

Recent Posts

Pages

Blog Archive

Categories