Alkisah palu, bor, obeng, serut, gergaji dan penggaris sedang mengadakan rapat di bengkel tukang kayu. Masing2 mereka saling menyalahkan satu sama lain.
Palu dinilai terlalu ribut krn suaranya paling gaduh ketika bekerja.
Bor juga dinilai tdk memberi manfaat apa2 krn tugasnya hanya membuat lubang2 saja. Obeng pun demikian, krn orang harus memutarnya ber-ulang2 kali baru bisa bekerja.
Apalagi serut, ia dinilai hanya bekerja pada permukaan saja dan tdk mendalam.
Gergaji yang hanya bisa memotong-motong saja .
Lebih2 penggaris, tugasnya hanya mengukur pihak lain saja,
Mereka semua berpikir bahwa se-olah2 dirinyalah yg terbaik.
Di tengah2 kegaduhan rapat itu, masuklah si tukang kayu.
Walaupun mereka saling menyalahkan, akhirnya mereka semua dipakai juga oleh si tukang kayu itu utk menghasilkan suatu perabot yg indah.
Ketika perabot itu yelah selesai dibuat, masing2 alat itu pun sadar: tdk ada gunanya memperbincangkan kekurangan masing2, sebab mereka tetap hanyalah alat yg dipakai oleh si tukang kayu.
Seperti kita semua itu hanyalah bagaikan alat2 bila ada di tangan orang yg Ahli maka berbagai kekurangan yg kita miliki hendaknya tidak menjadi penghalang utk saling bekerjasama dan saling melengkapi satu sama lain .
Ini semua adalah yg dimaksud bahwa Kekurangan Kita mungkin adalah Kelebihan Org Lain, dan Kekurangan Org lain bisa jadi adalah Kelebihan kita...
Seharusnya kita bisa saling melengkapi satu sama lain .
Semoga bisa memberi pencerahan buat kita semua .
By,Halimah Az Zahra.
Hongkong, Indonesian Imigration
Tidak ada komentar:
Posting Komentar