Ketika Nabi Kita Tercinta Muhammad saw. Dibangkitkan 🌹🌷

Bismillahirohmaanirrohiim

Dialah manusia pilihan Allah yang pertama kali dibangkitkan. Beliau Nabi yang terakhir, namun yang pertama dibangkitkan dengan sambutan layaknya raja diraja. Manusia kala itu belum dibangkitkan hidup, kalau ada jasad, jasad itu belum bernyawa ; pun pula para Nabi sebelum beliau.
Ini menandakan kemulyaan beliau.

Bahkan beliau sendiri bersabda:
"Aku (Muhammad) yang pertama kali dibangkitkan. Bumi terbelah, kemudian aku duduk dalam kuburanku. Lalu pintu-pintu dibawahku terbuka sehingga aku bisa memandang ke bumi yang ke-7 dan lapisan paling dasar.
Kemudian pintu di kananku terbuka, sehingga aku bisa memandang surga dan tempat kediaman para sahabatku."

Kemudian Allah Ta'ala memberikan tugas kepada malaikat Ridlwan, agar memberikan Buroq, mahkota perhiasan tanda kemulyaan kepada mereka (malaikat Jibril, Israfil, Mikail dan Izrail) juga pakaian kebesaran ditambah kain tanda kemulyaan dan bendera.

Kemudian mereka berdiri diantara langit dan bumi. Jibril berkata kepada bumi:
"Wahai Bumi, kau tahu dimanakah kuburan Muhammad saw?..
Bumi menjawab:" Demi Dzat yang telah mengutus engkau dengan benar ; Allah mengutus angin yang paling hampa yang membuat saya terpotong-potong, sehingga saya tidak mengetahui dimana kuburan beliau.."

Lalu tiba-tiba sinar membumbung tinggi dari kuburan Nabi Muhammad saw. laksana tiang dari sinar sampai ke atas langit. Malaikat Jibril pun lantas mengetahui bahwa itulah kuburan Nabi Muhammad saw.
Kemudian para malaikat berangkat ke kuburan itu, sambil berdiri Malaikat Jibril menangis.

Mereka teman-teman Jibril bertanya kepada Jibril:
"Apa arti tangisanmu wahai Jibril?"
Kata Jibril : "Bagaimana saya tidak menangis, andaikata Nabi Muhammad saw berdiri dan langsung menanyakan umatnya kepada saya, padahal saya tidak mengetahui dimana umatnya sekarang."

Maka bergeraklah kuburan beliau, bumi terbelah, sementara Nabi Muhammad saw mengibas-ngibaskan debu di kepalanya. Beliau melihat sekeliling, di sana tidak ada kemakmuran sama sekali, yang beliau lihat hanya malaikat Jibril, Mikail, Izrafil dan Izrail.

Beliau bertanya : "Wahai Jibril hari apakah ini..?
Malaikat Jibril menjawab:" Ini adalah suatu hari yang penuh dengan keluh kesah, hari penyesalan, dan hari syafa'atmu.."
Beliau berkata: "Wahai Jibril dimanakah umatku?
Mungkinkah mereka engkau tinggalkan di lereng jahannam! Dan kamu datang untuk memberitahukan kepadaku..?

Jibril menjawab:" Aku berlindung kepada Allah Ta'ala, dan demi Dzat yang telah mengutus engkau dengan sebenar-benarnya, bahwa bumi belumlah berkembang mengeluarkan seorang pun sebelum engkau.. "

Kemudian Nabi Muhammad saw memakai mahkota di atas kepala beliau, memakai, perhiasan yang sudah tersedia, kemudian naik Buroq seraya berkata :
"Wahai saudaraku Jibril, dimanakah para sahabatku; Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali.."

Saat itu juga atas izin Allah Ta'ala mereka dibangkitkan. Lalu datang malaikat membawa berbagai perhiasan dan beberapa Buroq. Mereka memakai perhiasan itu dan menaiki Buroq, lalu berdiri di sisih Nabi Muhammad saw.

Setelah itu Nabi Muhammad saw. sujud bertekuk lutut sambil menangis seraya mengucapkan : umatku...umatku...umatku...!"
Suara Agung pun datang dari Allah Ta'ala menyerukan kepada malaikat Izrafil: "Tiuplah sangkakala..!"
[ ZUBADATUL WAA'IDHIIN ]

~ Tiupan Sangkakala Ke-tiga ~

Malaikat Izrafil kemudian meniup sangkakala atas perintah Allah Ta'ala sebagai tersebut diatas. Maka arwah-arwah yang tersimpan keluar, kemudian menuju jasad-jasadnya masing-masing, berdiri hidup penuh dengan keluh kesah sesuai keadaan bagaimana ia hidup di dunia atau keadaan bagaimana ia mati

Tiupan sangkakala ketiga ini menyebabkan nyawa-nyawa bangkit kembali, adalah kehidupan yang kekal abadi tidak akan mati selama-lamanya, dimana kehidupan itu dimulai pada saat hari kebangkitan dan tidak pernah di akhiri.

Adalah seluruhnya dari manusia, jin, syetan atau iblis la'natullah serta para malaikat. Dan sebagian ulama ada yang mengatakan ; juga bangkit hewan-hewan dan tumbuh-tumbuhan.

Ayat-ayat Allah Ta'ala mengenai kebangkitan menuju kehidupan langgeng, sebagaimana Firman-Nya:
"Dan sangkakala ditiup, maka mereka tiba-tiba dari kuburannya keluar dengan segera menghadap kepada Tuhan mereka." [ QS. Yaasin : 51 ]

Firman Allah Ta'ala :
" Kemudian sangkakala itu ditiup sekali lagi, maka tiba-tiba mereka berdiri sambil menunggu (kapan dan apa yang akan diputuskan terhadap mereka)."
[ QS. Az Zumar: 68 ]

Banyak ayat dan hadits mengungkapkan betapa besar dan agung suasana kebangkitan. Ialah saat-saat kembalinya roh terhadap jasad masing-masing, dimana setiap ruang bumi dan langit penuh dengan roh-roh dalam proses pengembalian.

Roh-roh orang-orang mukmin bersinar terang, dan rohnya orang-orang kafir hitam kelam tersiksa. Bercampur baur penuh sesak seperti laba-laba memburu mangsa musuh. Mereka terdiam tak sekata pun terucap karena takutnya.

Firman Allah Ta'ala :
"Pada hari itu ketika roh berdiri dan para malaikat berdiri berbaris-baris; mereka tidak berkata-kata kecuali siapa-siapa yang telah diberi ijin kepadanya oleh Tuhan Yang Maha Pemurah, ( untuk berbicara) dan ia mengucapkan yang benar. (Ialah mereka terdiri dari orang-orang beriman dan para malaikat. Misalnya mereka memberikan syafa'at kepada orang yang di ridhoi oleh-Nya agar memperoleh syafa'at). Itulah hari yang pasti terjadi (ialah hari kiamat) maka barangsiapa yang menghendaki, pasti ia menempuh jalan kembali kepada Tuhannya. (Yakni kembali kepada Allah dengan mengerjakan ketaatan kepada-Nya, agar ia selamat dari azab..)
Sesungguhnya Kami telah memberikan peringatan kepada kalian (Wahai orang-orang kafir Mekkah) akan siksa yang dekat (ialah siksa pada hari kiamat yang nanti akan datang ; dan tiap-tiap sesuatu yang akan datang itu artinya masa kejadian akan dekat).
Pada hari itu manusia melihat apa-apa yang di perbuat oleh kedua tangannya (yaitu perbuatan baik buruk yang dikerjakan pada masa hidup di dunia), dan orang-orang kafir berkata : 'Alangkah baiknya bilamana aku dahullu menjadi tanah... (maka aku tidak akan disiksa)."
QS. An Naba' : 38-40 ]

Demikian tafsir dari ayat di atas oleh Imam Jalaluddin As Suyuthi:
Orang-orang kafir berkata... "Alangkah baiknya aku dahulu menjadi tanah." Ialah karena pada saat Allah Ta'ala memfirmankan kepada para binatang mengenai hukum qishash.
Misal; kalau di dunia dulu tikus diburu dan dimakan kucing, saat ini Allah memerintahkan kepada tikus agar memakan kucing. Kalau dulu burung elang memakan ular, maka sekarang Allah memerintah ular agar memakan elang. Ini namanya hukum qishash.

Setelah hewan-hewan membalas dendam atas perilaku di dunia satu sama lain, kemudian Allah berfirman : "Jadilah kamu sekalian tanah!"
Mereka pun langsung menjadi tanah tak beresiko! Pada saat itu orang-orang melihat hukum qishash antar binatang begitu mudah dan langsung jadi tanah.

Sebab masa seperti ini hati mereka baru terbuka, baru terbangun dari mimpi, bahkan ia akan banyak menanggung resiko sengsara akibat kejahatannya di dunia. Dan andai jadi binatang, urusannya sudah habis menjadi tanah.

Sumber: Perjalanan Hidup Sesudah Mati
Oleh : Ust. Labib MZ

🍀🌹🌷🌿

Semoga kita termasuk orang-orang yang mencintai Nabi Muhammad saw dan termasuk yang dicintai oleh beliau. Serta mendapatkan syafa'at di hari yang teramat "sulit" yaitu hari kebangkitan. Aamiin.

Salam ukhuwah fillah ~ Praja ~

Share: