Hari ini adalah hasil dari rencana kemarin, masa depan adalah rencana hari ini. Tak ada cerita masa lalu tanpa ada sejarah. Tak ada sejarah jika tak ada yang mencatat dan memberi hikmah bagi generasi yang akan datang.

DOA-DOA YANG SALING MEMBAJAK

“Sungguh (surat ini) dari Sulaiman dan sungguh dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha pemurah. Saya adalah Raja Laut Putih, Laut Hitam, Laut Merah, Anatolia, Ramley, Groman the Rom, wilayah-wilayah Dzil Qadariyyah, daerah-daerah Bakr, Kurdhistan, Adribijan, Persia, Syam, Mesir, Makkah, Madinah, Al Quds, semua wilayah Arab, semua wilayah Non Arab, Hongaria, hamper semua kekuasaan Kaisar dan negeri-negeri lainnya telah ditaklukkan oleh keagungan kuasaku dengan pedang kejayaan atas ijin Allah dan segala puji hanya milik Allah. Allahu Akbar!

Saya Sulthan Sulaiman bin Sulthan Salim bin Sulthan Bayazid.
Kepada Francis Raja Perancis”
Demikian Sang Raja Agung Sulaiman al Qanuni mengawali surat penaklukannya. Raja Muslim yang disebut dalam buku-buku sastra Eropa dengan “Suleiman The Magnificent”. Yang disebut Halmer sebagai tokoh yang lebih berbahaya daripada Shalahuddin al Ayyubi.
Bagaimana tidak?

Dalam suratnya ini kita bisa lihat bentangan kekuasannya begitu mengagumkan dan melampui capaian siapapun penguasa muslim yang pernah ada termasuk kakeknya, Sulthan Muhammad Al Fatih Murad. Ia mampu menklukan kota-kota paling penting di tiga benua; Athena, Bucharest, Budhapest, Cairo, Tunisia, al Jazair, Makkah Madinah, Palestina, Damaskus, Beirut, Istanbul, Tibris, Baghdad, Sovia, Rhodes dan berbagai kota penting didunia.

Ketika ia menaklukan suatu negeri, maka keberkahan dan kemakmuran membanjiri negeri tersebut. Ia tidak hanya membangun perdaban bangunan; jalan-jalan, sungai, jembatan, gedung-gedung, rumah sakit dan lain sebagainya, namun ia juga meneggakan peradaban ilmu pengetahuan; sekolah-sekolah terbaik, perpustakaan megah nan mewah, masjid-masjid dengan arsitektur menawan dan yang lebih dahsyat lagi ia tebarkan keadilan dengan mencipta undang-undang (qanun) yang berpijak dari kitabullah dan sunnah Rasulullah. Oleh karena itulah gelar Al Qanuni melekat erat pada dirinya hingga kini.

Dan satu hal yang menjadi factor penentu keberhasilannya dalam penaklukan adalah kakeknya, Muhammad Al Fatih, saat ekspansinya terhenti di wilayah Belgrade, ia berdoa:

“Ya Allah, taklukkanlah kota ini dengan tangan seorang laki-laki dari keturunanku”. Para sejarawan sepakat bahwa laki-laki yang dimaksud itu adalah Sulthan Sulaiman ini. Doa Sulthan Mehmet ini mustajab dan menjadi kenyataan. Bahkan seolah doa ini telah membajak doa Nabi Sulaiman as.

Bukankah Nabi Sulaiman as pernah meminta kepada Allah swt agar tak ada lagi penguasa yang layak mendapatkan kekuasan seperti dirinya?

Ia (Sulaiman as) berdoa: “Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang juapun sesudahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi.” (QS: Shaad: 35)

Manusia kerdil hanya meminta hal-hal yang kecil, sedangkan tokoh-tokoh besar tidak pernah meminta kecuali hal-hal raksasa yang berada diluar jangkaun manusia biasa.

Bukan doa Nabi Sulaiman tertolak atau dibajak oleh Muhammad AlFatih, namun yang dimaksud dengan kekuasaan yang tidak layak dimiliki seorangpun setelah beliau adalah bahwa beliau diberi kemampuan mengendalikan angin, beliau fasih berbicara dengan binatang dan ditundukkan kepada beliau Bangsa Jin dan Syetan ahli bangunan dan penyelam dilautan serta syetan-syetan yang lain yang masih terbelenggu (QS: Shad: 36-39)

Sedangkan dalam keluasan wilayah kekuasaan itu adalah hak Allah yang akan diberikan kepada siapa saja yang Dia kehendaki; “sesungguhnya bumi (ini) kepunyaan Allah; dipusakakan-Nya kepada siapa yang dihendaki-Nya dari hamba-hamba-Nya (QS: Al A’raf: 128).

Ketika Muhammad Al Fatih melihat celah ini, ia tengadahkan tangannya disaat rambutnya mulai memutih dan tulangnya mulai rapuh.

Bukankah Dzat yang dia minta telah menurunkan janjiNya bahwa “berdoalah kepadaku, niscaya aku ijabah”? (QS: Ghafir: 60)

Dan bukankah ini bulan Ramadhan, bulan dikabulkannya semua pinta?
Alfaqiir suhari abu fatih
#ramadhaninkorea
#ramadhan1438H
#pkpu_hi

Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jadwal Sholat

Popular Posts

Label

Arsip Blog

Recent Posts

Pages

Blog Archive

Categories