Pemilik bengkel
Desy Afrianti, Arie Dwi Budiawati | Sabtu, 24 Agustus 2013, 08:51 WIB
VIVAnews - Sujak Widodo, seorang pemilik bengkel, meraup omzet miliaran rupiah per tahun dari modal sebesar ratusan ribu rupiah. Padahal, dia hanyalah tamatan SMP.
Kisah pemilik "Sujak Motor", ini bermula tatkala pria yang hanya mengenyam pendidikan sampai kelas 1 SMP ini, pada tahun 1976, hijrah ke Jakarta dari Surabaya dengan harapan bisa mengadu nasib.
Namun, sayangnya, dia malah bergabung dengan kumpulan anak-anak di Monas. Lalu, pada 1979, Sujak mulai berkarir di dunia perbengkelan sebagai tukang dempul dan tukang cat kendaraan di kawasan itu.
Setahun kemudian ia merantau ke Medan untuk kembali bekerja di bengkel. Tidak lama, ia balik lagi ke Jakarta dan melanjutkan karir di sebuah bengkel karoseri di daerah Cibinong, lalu pindah ke sebuah bengkel di Warung Buncit, Jakarta.
Pemilik bengkel saat itu mengirimkan karyawannya ke Singapura, sementara dia tidak. "Usia kerjanya baru sembilan bulan dan tidak bisa ikut kerja," kata Ketua Pengurus Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA), F. X. Sri Martono.
Kecemburuan ini mendorong Sujak untuk pergi ke daerah yang dekat dengan Singapura. Pilihannya jatuh pada Batam. Dengan modal Rp117.000 ia berangkat ke Batam di tahun 1993. Di kota ini ia mulai mendirikan usaha bengkelnya dengan nama PT Surya Sejahtera. Sebuah bengkel body repair pinggir jalan bersama tiga orang karyawan.
Pada 1997, Sujak bertemu dengan YDBA. Pola pembinaannya menarik hati pria ini dan Sujak memutuskan untuk menjadi mitra binaan yayasan tersebut. Di sana dia mendapatkan pelatihan tentang pengembangan manajemen, pengembangan SDM, hingga mendapatkan sertifikat sebagai mitra YDBA pada 2002. "Saat ini omzet usaha Sujak Motor mencapai lebih dari Rp2,7 miliar per tahun," kata dia.
Prestasi Sujak tidak berhenti sampai di situ. Pria ini juga menciptakan alat untuk memperbaiki body mobil yang penyok, skill dent technosu. Cara kerja alat ini terlihat sederhana.
"Hanya dengan menempelkan lem ke badan mobil dengan sebuah alat, membiarkan lem itu kering, lalu, lem itu ditarik dengan skill dent technosu, maka body mobil yang penyok akan kembali seperti bentuk awal," kata Martono.
Penemuan alat ini berawal dari mobil pelanggannya yang tertempel permen karet dan susah dihilangkan karena sudah terlalu kering. Sejak saat itu ia mulai mencari bahan yang bisa mencari bahan yang bisa menempel, tapi tidak merusak cat mobil. "Ia pun mulai mempelajari cara bagaimana menghilangkan lem sampai mentransfer lem ke mobil," ucapnya.
Akhirnya, kata dia, pada 2010, Sujak berhasil menemukan alat penarik lem yang berfungsi untuk mengembalikan body mobil penyok menjadi sedia kala. Dengan alat ini, pria tersebut terbantu proses body repair hingga 80 persen. Per bulannya, Sujak mampu menyelesaikan body repair hingga 120 unit mobil dengan alat ini. "Menurut Sujak, alat ini belum pernah ada sebelumnya," kata Martono.
Inspirasi
Sejak pagi, booth Sujak Motor, Batam, sudah dipenuhi pengunjung yang antusias melihat proses kilat memperbaiki body mobil yang penyok, hanya dengan sebuah alat yang disebut skill dent technosu ciptaan Sujak Widodo.
Menurut Sujak, alat ini belum pernah ada sebelumnya di Indonesia. Sekitar 400 orang yang berkunjung silih berganti ke booth Sujak Motor bukan hanya terinspirasi dengan inovasinya tapi juga kisah perjalanan Sujak hingga bisa sesukses sekarang.
Bahkan 50 orang di antaranya langsung mendaftarkan diri untuk ikut pelatihan body repair di Sujak Motor yang akan dimulai pada bulan Oktober mendatang. Sujak sudah mengajarkan lebih dari 550 orang. (umi)
© VIVA.co.id
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Tidak ada komentar:
Posting Komentar