Nama adalah doa. Maka aku membayangkan seorang bapak yg terinspirasi untuk memberi nama jabang bayinya: Sukma.
Sukma itu qolbu. Mungkin bapaknya ingin anak perempuannya memiliki hati yang putih, sesuai namanya. Mungkin bapaknya, yang rajin membaca, teringat pada hadits pendek: "Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati (jantung)” (HR. Bukhari no. 52 dan Muslim no. 1599).
Sukma itu qolbu. Qolaba yanqolibu. Yang berbolak-balik. Maka Nabi juga selalu memgajarkan doa agar hati mampu memimpin diri untuk taat dan teguh: "Yaa muqollibal quluub. Tsabbit qolby a'laa thoo'atik". Wahai Sang Pembolak-balik hati, teguhkanlah hatiku untuk taat kepadaMu.
Sukma, kini engkau adalah seorang ibu. Jangan biarkan hatimu mengeras bagai batu. Bahkan lebih keras lagi. Seperti yang dikalamkan Ilahi (2:74).
Engkau tahu, tiap manusia terlahir suci. Seperti saat bayi.
Sukma, masih ada jalan untuk kembali. Sebelum ajal menjemput diri.
*dari seorang ibu paruh baya di belahan bumi Indonesia, tanah yang sama denganmu.
(Muktia Farid).
Noted: saya berharap tulisan ini benar2 bisa sampai ke tangan mba sukma. Entah bagaimana caranya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar