Dzikir penyingkir kesulitan, kesusahan, kegelisahan, kekhawatiran, kepusingan, keresahan. Sekaligus dzikir yang bisa menghilangkan beban, hutang, beban hati beban pikiran… Serta sangat baik sekali dalam membantu sahabat-sahabat dalam mencapai hajat-hajatnya.
Allah… Allahu Robbunaa… Laa nusyriku bihii syai-aa.
Baca aja sedikitnya 100 kali per hari. Bebas dibacanya kapan aja. 100 itu untuk menunjukkan banyak. [sumber : Ust. Yusuf Mansur]
Telah menceritakan kepada kami Waki’ telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz berkata, telah menceritakan kepada kami budak Hilal dari Umar bin Abdul Aziz dan Abdullah bin Ja’far dari Ibunya Asma binti Umais dia berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassallam mengajariku beberapa kalimat yang aku katakan ketika terkena bencana, yaitu : ‘Allah … Allahu Rabbi Laa Usriku Bihi Syai’a ( Allah adalah Rabbku yang aku tidak sekutukan dengan siapapun )
[Sumber : Lidwa ]
Dalam keseharian kita, tentunya tak luput dari permasalahan dunia. Baik itu kesulitan pekerjaan, kesusahan, kegelisahan hidup, kekhawatiran terhadap sesuatu dan masih banyak lagi polemik kehidupan dunia ini.
Disini kita akan membahas mengenai amalan Do’a dan Dzikir, sebagai sarana yang dapat membantu kita dalam menghadapi segala permasalahan dunia.Secara bahasa Dzikir memiliki arti “menyebut”, “mengingat” atau “berdoa”, kata Dzikir juga berarti memori, pengajian. Dalam Islam, Dzikir sering didefinisikan dengan menyebut atau mengingat Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan lisan melalui kalimat-kalimat thayyibah. Berikut beberapa Do’a dan Dzikir dalam Hadits yang meriwayatkan saat Rasûlullâh menghadapi kesulitan.
Dari Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam di saat kesulitan mengucapkan:
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ الْعَظِيْمُ الْحَلِيْمُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَرَبُّ الْأَرْضِ رَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيْمِ
Artinya : “Tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, Yang Maha Agung lagi Maha Pemurah; Tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, Rabb ‘Arsy yang besar, Tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, Tuhan langit dan bumi, dan ‘Arsy yang mulia”
[Muttafaq ’alaih diriwayatkan oleh Bukhari no hadist 6346 dan Muslim no hadist : 2730]
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallamtidaklah pernah meninggalkan do’a ini di pagi dan petang hari. Di dalamnya berisi perlindungan dan keselamatan pada Agama, dunia, keluarga dan harta dari berbagai macam gangguan yang datang dari berbagai arah.
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي دِيْنِيْ وَدُنْيَايَ وَأَهْلِيْ وَمَالِيْ اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِى وَآمِنْ رَوْعَاتِى. اَللَّهُمَّ احْفَظْنِيْ مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ، وَمِنْ خَلْفِيْ، وَعَنْ يَمِيْنِيْ وَعَنْ شِمَالِيْ، وَمِنْ فَوْقِيْ، وَأَعُوْذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِيْ
Allahumma innii as-alukal ‘afwa wal ‘aafiyah fid dunyaa wal aakhiroh. Allahumma innii as-alukal ‘afwa wal ‘aafiyah fii diinii wa dun-yaya wa ahlii wa maalii. Allahumas-tur ‘awrootii wa aamin row’aatii. Allahummahfazh-nii mim bayni yadayya wa min kholfii wa ‘an yamiinii wa ‘an syimaalii wa min fawqii wa a’udzu bi ‘azhomatik an ughtala min tahtii.
Artinya : “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan di dunia dan akhirat. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan dalam agama, dunia, keluarga dan hartaku. Ya Allah, tutupilah auratku (aib dan sesuatu yang tidak layak dilihat orang) dan tenteramkanlah aku dari rasa takut. Ya Allah, peliharalah aku dari muka, belakang, kanan, kiri dan atasku. Aku berlindung dengan kebesaran-Mu, agar aku tidak disambar dari bawahku (oleh ular atau tenggelam dalam bumi dan lain-lain yang membuat aku jatuh).”
[HR. Abu Daud no. 5074 dan Ibnu Majah no. 3871. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad Hadits ini shahih.]
Diriwayatkan dari Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu, suatu saat ketika menghadapi kesulitan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah berdo’a;
اَللَّهُمَّ لا سَهْلَ إِلاَّ مَا جَعَلْتَهُ سَهْلاً وَ أَنْتَ تَجْعَلُ الْحَزْنَ إِذَا شِئْتَ سَهْلاً
Allaahumma Laa Sahla Illaa Maa Ja’altahu Sahlaa Wa Anta Taj’alul Hazna Idza Syi’ta Sahla
Artinya : “Ya Allah, tidak ada kemudahan kecuali apa yang Engkau jadikan mudah. Dan apabila Engkau berkehendak, Engkau akan menjadikan kesusahan menjadi kemudahan.”
[HR. Ibnu Hibban dalam Shahihnya no. 2427, Ibnu Sunni dalam Amal al-Yaum wa al-Lailah no. 351, Abu Nu’aim dalam Akhbar Ashfahan: 2/305, Imam Al-Ashbahani dalam al-Targhib: 1/131. Syaikh Al-Albani menshahihkannya dalam Silsilah Shahihah 6/902, no. 2886 dan mengatakan, “Isnadnya shahih sesuai syarat Muslim.”]
Doa ini juga disebutkan oleh Pengarang Hisnul Muslim, DR. Sa’id bin Ali bin Wahf al-Qahthani, pada hal. 90 dengan judul, “Doa bagi siapa yang mendapatkan kesulitan.”Beliau menyebutkan bahwa Syaikh al-Arnauth menshahihkannya dalam Takhrij al-Adzkar lil Nawawi, hal. 106.
Selain berdo’a dan berdzikir, hendaknya kita juga bersabar dan melaksanakan Sholat seperti firman-Nya :
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱسْتَعِينُوا۟ بِٱلصَّبْرِ وَٱلصَّلَوٰةِ إِنَّ ٱللَّهَ مَعَ ٱلصَّٰبِرِينَ
“Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan Sholat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar.” [QS. Al-Baqarah (2) : 153]
Demikianlah beberapa Do’a dan Dzikir saat menghadapi kesulitan. Semoga bermanfaat.
Jazakumullah Khairan Katsiran Wa Jazakumullah Ahsanal Jaza
referensi : Ust. Yusuf Mansur | id.wikipedia.org | voa-islam.com | rumaysho.com | klikuk.com l Lidwa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar