Nasrullah
-
This is default featured slide 1 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
-
This is default featured slide 2 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
-
This is default featured slide 3 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
-
This is default featured slide 4 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
-
This is default featured slide 5 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
MASIHKAH MAU GRATIS AN?
Nasrullah
Kisah Gajah dan Anjing
HANDPHONE ANDA
*MOBIL..??*
*TELEVISI..??*
*KOMPUTER..??*
*LISTRIK..??*
*_Ternyata tidak ..._*
HP melenyapkan telepon rumah
HP melenyapkan warnet
HP Melenyapkan Televisi.
HP Melenyapkan Arloji.
HP Melenyapkan Komputer.
HP Melenyapkan Radio.
HP Melenyapkan Tape Recorder.
HP Melenyapkan Kamera.
HP Melenyapkan Game.
HP Melenyapkan Koran.
HP Melenyapkan Kalender.
HP Melenyapkan Kartu ATM.
HP Melenyapkan Dompet Uang.
HP bisa melenyapkan *TULANG LEHER* kalian.
HP bisa melenyapkan *KESEHATAN* kalian.
HP bisa melenyapkan *PERKAWINAN* kalian.
HP bisa melenyapkan *KASIH SAYANG KELUARGA* kalian.
HP bisa melenyapkan *GENERASI PENERUS*
Istidraj, Taubat, Sholat, Putus Riba dan Nikmat (Part 2)
https://m.facebook.com/groups/488655531196343?view=permalink&id=2656937187701489
“Alhamdulillah baik Mbak. Gimana kabar Ibu, Sehat?”
“Ibu Sehat, oh ya, kemarin sempet ngrasani (ngomongin) kamu lho. Denny kapan pulang ke Semarang ya? Sudah 10 tahun merantau, terakhir pulang 3 tahun yang lalu. Jarang pulang. Gitu kata Ibu.”
Mak deg. “Halo, halo, Nang.” Masih terdengar suara Kakak di telpon, tapi tidak Saya hiraukan, langsung tutup HP nya, putar stir dan tancap gas menuju rumah.
Masha Allah, Alhamdulillaah. Ucapan istriku sempat membuatku kaget dan trenyuh. Kok sehati rupanya. Mungkin ini adalah signal petunjuk dari Allah SWT untuk kami bisa lepas dari jerat riba.
“Tapi nyari kerja di Semarang ga mudah loh Bunda, Konsekwensinya ayah akan susah nyari posisi terakhir disini. Jangankan Kacab, Supervisor aja susah, karna di Semarang untuk posisi SPV pasti banyak yang booking. Ga pa?” Tanyaku.
“Ga pa Ayah. Apapun kerjaan di Semarang asalkan bisa lepas dari riba ini. Lagian Ayahkan juga pengen deket sama Ibu. Dah 10 tahun ninggalin Semarang kan.” Jawab Istriku seolah olah paham betul isi hati ini.
1. Tidak satupun sodara muslim yang deal ambil oper kredit dari kami, malah sodara non muslim yang berbeda keyakinan yang satu satunya deal. Artinya Alhamdulillah kami mengoper riba bukan ke sodara sesama muslim.
2. Pas dimana kami butuh tempat tinggal di Semarang, Pas rumah Adik Saya nganggur tidak diperpanjang kontrak sama orang lain. Artinya Alhamdulillah, tempat tinggal sudah disiapkan begitu kami menginjakkan kaki ke Semarang. Tanpa keluar biaya sepeserpun.
3. Begitu lancarnya proses deal jual rumah. Uang 80 Juta dari jual rumah, kami pergunakan untuk perjalanan, mengangkut barang barang, bayar sisa sisa hutang dan biaya hidup selama nganggur mencari kerja di Semarang.
4. Allah yang maha mebolak balikkan hati hambanya. Allah yang membuat hati istri sejalan dengan pemikiran Saya. Karna dalam posisi ini saya paham betul bahwa sangat rentan terjadi perbedaan pikiran dan pendapat berujung ke perpisahan. Gimana nggak, Saya ajak miskin dia, diajak kembali ga punya apa apa, tapi Alhamdulillah kami sepemahaman dan sepakat.
Bisa kita lihat betapa Allah memudahkan urusan hambanya yang ikhlas Lillahita’ala ingin hijrah ke jalan nya, jalan yang diridhoi, jalan yang lurus. Kami ga perlu berfikir keras mengenai bagaimana dan bagaimana dan bagaimana. Semua Allah yang atur dan arahkan.
Pernah dengar cerahmahnya UAS “Orang yang taat ibadah apabila kena musibah atau cobaan, sekalipun berat, akan dimudahkan dalam melaluinya. Tau tau beres aja, padahal ibarat kata dia baru aja melewati lobang jarum.”
“Nggih Pak.”
“Dapat inventaris mobil apa?”
“Inova Pak.”
“Lha disini saat ini yang ada hanya lowongan posisi Salesman dan harus kelilingan naik motor, apa Anda bisa?”
“Insha Allah bisa Pak. Dulu kan Saya juga memulai dari Salesman, naiknya motor. Mohon Bapak kasih kesempatan buat Saya menunjukan kinerja Saya Pak.” Jawabku mengiba.
Berselang 2 minggu menganggur, Saya diajak sodara sepupu untuk jadi sopir pribadinya.
“Dah, dari pada nganggur, ikut kerja sama aku, sementara nemenin keliling keliling nti tak gaji 2 juta per bulan, mau nggak? Dari pada nganggur kan?” Bujuknya
Saya tidak punya pilihan lain. Jadi sopir pribadinya, sekaligus jadi manager di restorannya. Ngatur karyawan, pembukuan keuangan, menghitung margin restoran, mengamankan uang penjualan sekaligus setor pajak restoran. Pokoknya semua semua Saya kerjakan.
Ada teman yang bilang, kenapa ngga ditabung uang hasil jual rumah? Kembali Saya jelaskan bahwa Allah tuh memiskinkan para pelaku riba. Semua uang hasil jual rumah habis bis untuk biaya pindah, bayar utang dan kebutuhan sehari hari. Jadi sama sekali tidak berbekas. Cicilan 2 juta per bulan yang dari sisa pembayaran jual rumah saja kadang bisa di tabung, kadang enggak. Tergantung kebutuhan di bulan berjalan.
5 keutamaan dan manfaat istighfar kepada Allah
Hukum Menikahi Janda dalam Islam, Benarkah Datangkan Banyak Rezeki?Jurnalis - Gurais Alhaddad
Apapun Kesusahannya, Baca Saja Zikir Ini
Allah… Allahu Robbunaa… Laa nusyriku bihii syai-aa.
Baca aja sedikitnya 100 kali per hari. Bebas dibacanya kapan aja. 100 itu untuk menunjukkan banyak. [sumber : Ust. Yusuf Mansur]
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallamtidaklah pernah meninggalkan do’a ini di pagi dan petang hari. Di dalamnya berisi perlindungan dan keselamatan pada Agama, dunia, keluarga dan harta dari berbagai macam gangguan yang datang dari berbagai arah.
Diriwayatkan dari Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu, suatu saat ketika menghadapi kesulitan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah berdo’a;
Doa ini juga disebutkan oleh Pengarang Hisnul Muslim, DR. Sa’id bin Ali bin Wahf al-Qahthani, pada hal. 90 dengan judul, “Doa bagi siapa yang mendapatkan kesulitan.”Beliau menyebutkan bahwa Syaikh al-Arnauth menshahihkannya dalam Takhrij al-Adzkar lil Nawawi, hal. 106.
Keajaiban Tuhan menyelesaikan Hutang 1 Milyar hanya dalam dua Hari
Kalau anda percaya Tuhan, pasti masalah anda selesai dengan ijinnYa..
Hal ini yang saya perhatikan pertama kali saat saya ingin menyelesaikan masalah-masalah
saya dengan perbankan.
Jujur waktu itu, saya sudah tidak peduli lagi dengan bisnis saya, tidak peduli juga dengan BI
cheking.. saya hanya ingin keluar dari semuanya, dan menjauh.. betul betul menjauh dari
sistem hutang dan bunga.
Ya.. apapun agama anda..mendekatlah kepada Tuhan.
Saya pribadi adalah seorang muslim, yang sangat menghargai keagamaan orang lain.
ibadah, dan bertanyalah “Apa yang harus saya lakukan untuk bisa lebih dekat dengan Tuhan..”
Ya .. itu juga yang saya lakukan.
Saya baru sadar kalau ternyata selama ini saya lebih mementingkan semua hal mendesak
seperti angsuran. Bahkan saya merasa takut dengan debt collector, seharusnya lebih takut
dengan Tuhan..
Dari kesadaran itu, maka saya mulai memperbaiki semua hal yang terkait dengan ibadah, dan
sedekah.
Mungkin cerita dibawah bisa lebih memberikan inspirasi untuk anda:
Keajaiban Tuhan menyelesaikan Hutang 1 Milyar hanya dalam dua Hari
Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ...
Sukamiskin, Bandung. Bisnis yang begitu menggiurkan sesaat membuatnya terjerembab
hutang hingga lebih dari Rp 2 milyar.
Ia tak sanggup bayar dan perusahaan kreditur pun memperkara-kannya hingga ia dipenjara.
Hari itu adalah Ahad, sudah dua pekan lebih Mukhlis berada di dalam sel sempit di balik jeruji.
Ia merasa sedih dan kesepian. Kebebasan yang biasa ia hirup sebelumnya kini hanya tinggal
kenangan.
Jangankan untuk bersenang-senang dengan rekan dan sahabat, untuk berkumpul dengan
keluarga tercinta saja sudah tidak lagi bisa.
Mukhlis merasa sedih, dan ia berjanji tidak ingin lagi hidup seperti ini. Berkali-kali dengan
mulutnya ia gumamkan doa kepada Allah Sang Maha Penolong dari balik jeruji agar ia dapat
menyelesaikan perkara dan segera bebas dari penjara dan kembali ke rumah untuk
berkumpul bersama keluarga.
Dalam kesedihan yang Mukhlis alami, tiba-tiba seperti ijabah doa yang datang dari Allah Swt maka Mukhlis dapati ustadz Iman sedang berkeliling dari satu sel ke sel lainnya.
Ustadz Iman adalah pembimbing rohani Islam para tahanan yang kerap memberikan pelajaran mental bagi setiap tahanan yang ada di Lapas Sukamiskin. Sepekan dua kali
biasanya ustadz Iman datang ke lapas. Demi melihat datangnya ustadz Iman maka Mukhlis pun memanggil beliau dari balik jeruji.
Terjadilah obrolan antara Mukhlis dan ustadz Iman. Banyak nasehat yang disampaikan sang
ustadz kepada Mukhlis, termasuk salah satu nasehatnya adalah agar Mukhlis rajin bersedekah.
Ustadz Iman menyampaikan bahwa sedekah itu menjadi salah satu cara yang membuat
datangnya pertolongan Allah Swt.
Mukhlis meresapi nasehat itu, maka sejurus kemudian ia bangkit untuk mengambil sesuatu. Ia
buka tas dan dari dalam tas tersebut ia ambil uang sejumlah Rp 1 juta dan ia berikan kepada
sang ustadz.
“Ustadz, mohon salurkan uang ini sebagai sedekah saya. Terserah ustadz mau berikan kepada
siapa ... saya berharap dengan sedekah ini saya akan mendapat pertolongan Allah seperti yang
ustadz sampaikan kepada saya!”
Sang Ustadz menerima sedekah Mukhlis. Beliau berjanji untuk menyalurkan sedekah tersebut
selekas mungkin. Tak lupa sang Ustadz mendoakan Mukhlis agar segala masalah yang ia
hadapi diberi kemudahan oleh Allah Swt.
Sejurus kemudian ustadz Iman pun berlalu meninggalkan Mukhlis.
Ustadz Iman kembali ke kampungnya. Sebelum beliau tiba di rumah beliau menyempatkan untuk mampir di sebuah warung kecil. Beliau membeli sesuatu di sana. Teringat akan titipan
sedekah Mukhlis, maka ustadz Iman pun berbincang dengan pemilik warung.
“Bu, punten ..., apakah di warung ini ada orang-orang miskin yang punya hutang dan belum
bisa terlunaskan?!” tanya ustadz Iman kepada ibu pemilik warung.
“Ada ustadz ....! ada beberapa orang susah yang punya hutang di warung saya.” jawab ibu
pemilik warung.
“Berapa orang bu kira-kira jumlah mereka dan besaran hutangnya?!” kejar ustadz Iman lagi.
Maka ibu pemilik warung pun menceritakan bahwa ada sejumlah orang miskin yang
berhutang di warungnya, dan itu membuat usahanya sulit berkembang sebab modal yang ia
putar tertahan oleh hutang-hutang mereka.
Sang ibu pemilik warung menyebutkan sejumlah nama, namun setelah dihitung semua orang
itu memiliki jumlah hutang Rp 1,8 juta. Sang ibu mengutarakan; biasanya mereka berhutang keperluan sehari-hari seperti sembako, namun rupanya mereka selalu tidak mampu membayar hutangnya sementara sang ibu tidak tega kalau mendengar mereka mengiba, maka ia pun memberikan izin kepada mereka untuk berhutang di warungnya.
Usai mendapat penjelasan dari ibu pemilik warung maka ustadz Iman menjelaskan bahwa ia
memiliki titipan sedekah sebesar 1 juta rupiah. Beliau meminta kepada ibu pemilik warung untuk menghitung siapa saja kiranya yang bisa ditolong agar terbebas dari hutang
Dengan baca basmalah ustadz Iman menyerahkan uang sedekah Mukhlis kepada ibu pemilik warung. Sang ibu berucap syukur dan ia mengangkatkan tangan seraya berdoa kepada Allah
Swt atas anugerah-Nya yang telah menggerakan hati Mukhlis, orang yang tidak dikenalnya, untuk mau melunasi hutang-hutang orang susah yang ada di warungnya. Ibu pemilik warung berjanji kepada ustadz Iman untuk memberitahukan kepada 7 nama tadi
kabar gembira ini. Maka saat kesemua nama tadi mendapatkan kabar tersebut maka mereka
pun bersyukur kepada Allah Swt dan mendoakan Mukhlis dengan penuh kesungguhan.
Ina, istri Mukhlis datang berkunjung ke lapas pada hari Kamis. Ada gurat kegembiraan pada
wajahnya. Saat Mukhlis datang di ruang besuk, maka Ina bangkit dari duduknya dan ia tak kuasa menahan tangis.
Mukhlis kaget melihat istri tercintanya menangis. Mukhlis menanyakan apa gerangan namun Ina tidak mampu menjawab apa-apa. Tubuhnya bergetar dan terlihat banyak air mata yang
mengalir di pipinya. Ina mengeluarkan secarik surat berwarna putih dari tasnya. Surat itu ia serahkan kepada Mukhlis dan langsung surat itu dibaca.
Tidak banyak kata dan kalimat tertulis dalam surat itu. Namun demi membaca surat tersebut, maka Mukhlis pun tertunduk dan mulai meneteskan air mata haru.
“Allahu akbar .... Allahu Akbar .... Allahu Akbar ....
Alhamdulillah ya Rabb.... sungguh Engkau Maha Penolong dan Maha Pemurah... Engkau tolong
hamba-Mu yang lemah ini untuk keluar dari masalah” pekik Mukhlis dalam doa.
Dalam surat tertanggal hari Selasa dua hari yang lalu tertulis bahwa perusahaan tempat Mukhlis berhutang menyatakan bahwa hutangnya SEBESAR 1 MILYAR RUPIAH TELAH
DIHAPUSKAN!
Mukhlis dan Ina saling berpegangan tangan. Mereka sungguh bahagia mendengar berita gembira ini. Berita ini sungguh membuat beban hutang Mukhlis bertambah ringan. Maka usai
bertemu dan bertukar kabar, beberapa saat kemudian Ina pun berpamitan untuk pulang ke rumah.
Keesokannya adalah hari Jumat. Seluruh penghuni lapas bersiap untuk melaksanakan shalat
Jum'at. Saat menanti datangnya waktu Jum'at tiba Mukhlis mengisinya dengan dzikir dan i'tikaf. Begitu adzan Zuhur dikumandangkan maka naiklah sang khatib yang tiada lain adalah
ustadz Iman.
Saat menyimak khutbah Jum'at yang disampaikan ustadz Iman maka air mata Mukhlis kembali
menetes deras. Mukhlis mengingat perjumpaannya dengan ustadz Iman pada hari Ahad lalu dan ia teringat sedekah satu juta rupiah yang ia titipkan kepada beliau. Sungguh sedekah itu
telah dibayar Allah Swt hanya dalam tempo 2 hari menjadi 1000 kali lipat.
Saat shalat Jum'at usai, maka Mukhlis mendatangi ustadz Iman. Ia menyampaikan ucapanterima kasih yang berulang-ulang atas bantuan ustadz Iman menyalurkan sedekahnya. Ustadz Iman pun kembali mengucapkan terima kasih.
Beliau sampaikan bahwa pemilik warung dan 7 orang yang berhutang juga turut berterima kasih kepada Mukhlis dan mendoakan. Mendengarkan penuturan ustadz Iman kembali air mata haru mengalir deras di pipi Mukhlis.
Sambil terisak Mukhlis berkata kepada ustadz Iman, “Ustadz..., janji Allah Swt yang ustadz sebutkan bagi orang yang bersedekah sungguh kini telah saya rasakan. Sedekah saya kemarin
dalam dua hari sungguh telah Allah bayarkan kepada saya sebesar 1000 kali lipat!”
Mukhlis pun merangkul erat tubuh ustadz Iman. Kedua manusia itu tak henti-hentinya berucap hamdalah dan bersyukur kepada Allah Swt. Ada kebahagiaan yang tiada terperi di
hati kedua manusia itu. Keduanya menjadi saksi atas janji Allah, bahwa masalah yang dihadapi bisa mudah diatasi asalkan kita saling menolong terhadap sesama
Wallahu’alam bishshawab, ..
Semoga kita dapat mengambil pengetahuan yang bermanfaat dan bernilai ibadah ....
Wabillahi Taufik Wal Hidayah, ...
Salam Terkasih ..
Dari Sahabat Untuk Sahabat ...
Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci.
PENYAKSIAN DI ALAM ROHALASTU BIRABBIKUM : (Benarkah Aku Tuhan Engkau)
ALASTU BIRABBIKUM :
(Benarkah Aku Tuhan Engkau)
(Benar Engkau Tuhan, kami menyaksikan)
Wajib Allah Ta’ala ada.
Tanah itu = Tubuh kita hurufnya Alif
Angin itu = Nafas kita hurufnya Lam Awal
Api itu = Darah kita hurufnya Lam Akhir
Air itu = Rahsia kita hurufnya Ha
Maka itulah kita ketahui arti mengenal diri
2) Kejadian Angin bernama Tarikat = Afaal kita
3) Kejadian Api bernama Hakikat = Hati kita
4) Kejadian Air bernama Ma’rifat = Rasa kita
Itulah mengenal diri namanya.
2) Tarikat umpama Tangan
3) Hakikat umpama Tubuh
4) Ma’rifat umpama Kepala
2) Diri Tajalli itu Roh namanya
3) Diri Terperi itu Hati namanya
4) Diri Diperi itu Tubuh namanya
1) Syari’at : Manusia Pertama
2) Tarikat : Hakikat yang Muncul
3) Hakikat : Asma Allah
4) Ma’rifat : Hanya Allah (ILLallah)
2) ALLA bagi kita= Badan
3) ILLAHA bagi kita = Hati
4) ILLALLAH bagi kita= Roh
5) HUWA bagi kita = Rahasia
2) sebenar2 Roh kita = Muhammad
3) sebenar2 Muhammad = Allah
4) Sebenar2 Allah = segala Sifat Allah
5) Sebenar2 Sifat Allah = Zadtullah
Maka yang berbagai sifat dan warna adalah satu
Sebenarnya Muhammad itu Allah (wujud majazi /Wujud Am) . Dan sebenar-benarnya Allah itu Zadtullah (wujud hakiki). Dan sebenarnya Dzatullahi itu Laisa Kamithli Syaiun
Dalam ilmu tauhid hakiki, ditetapkan bahwa yang disebut "Zat Allah itu mengacu pada Nur Ilahi"
(Q.S. Nur:35, Al-Fusilat:54, Asy-Syura:11, Al-Baqarah:115).
(Al-Hijr:29, Al-Insan:1, Az-Zariyat:20-21)
Itu-itulah juga. Hanya pada manusia itu sebutannya ruh
(sila lihat Q.S. Nur:35,
Menunjukkan Nur Ilahi itu meliputi "luar-dalam")
ﻓَﺈِﺫَﺍ ﺳَﻮَّﻳۡﺘُﻪُ
"Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan ke dalamnya ruhKu, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud." (Al-Hijr: 29)
Zat Allah = Nur Ilahi = Roh Qudus
Mengaku diri Tuhan, kafir. Tidak mengaku esa dengan Tuhan, kufur
"Tidak ada yang setara dengan Dia" (Al-Ikhlas:4)
"Tidak ada yang seumpama dengan Dia." (Ash-Shura:11)
lalu Allah itu wujuf zat-sifat-asma-af'al siapa? Ada yang mendahului Allah maka itu mustahal
Zat-Nya saja sudah bersifat tiada seumpama, apalagi Tuhan, Rabbul Izzati
Bukan tidak boleh, tapi memang mustahil mengenal Zat guna pikiran.
Ini baru soal Zat-Nya, apalagi jika memikirkan Tuhan sekalian Zat/Rabbul Izzati yang terlebih Maha Lasyakamitslihisyaiun.
Artinya: awal agama mengenal Allah.
» 1),tahu akan "TUBUH".
» 2) tahu akan "HATI".
» 3). tahu akan "NYAWA".
»1) Tubuh yang kasar.
»2) Tubuh yang halus.
»3) Tubuh yang bathin.
» 1) SYAREAT - Tubuh kasar
» 2) THAREKAT- Tubuh halus
» 3) HAKEKAT. -Tubuh bathin
» 4) MAKRIFAT - Tubuh hissi
THAREKAT : "JADI HATI".
HAKIKAT: "JADI NYAWA".
MAKRIFAT: "JADI RAHASIA".
ALIF : Aku dzat menjadi cahaya, menjadi rahasia.
LAM AWAL : Aku sifat jadi tubuh, menjadi ruh.
LAM AKHIR : Aku asma jadi ilmu, jadi iman.
HA : Aku af'al jadi kelakuan, jadi hati.
SYAREAT : kuburnya "Dibumi yang tak berpijak".
THARIKAT : kuburnya "Dilangit tak berbintang".
HAKIKAT : kuburnya "Diangin tak berhembus"
MAKRIFAT : kuburnya "Dilaut tak berombak".
THAREKAT: Zikirnya "ALLAH ALLAH".
HAKIKAT: "HU ALLAH".
MAKRIFAT: Zikirnya "Tiada berhuruf, tiada bersuara, lenyap selenyapnya, karam sekaramnya".
Tanafas pada kerongkong masuk pujinya : HUWA.
Anafas pada ujung hati, keluar masuk pujinya: ILLA.
Nufus pada pusat, pujinya: HAQ.
Artinya : hancurlah badan jadi HATI
Artinya, hancurkan hati jadi RUH.
Hancurkan ruh jadi cahaya
Tiada berhuruf tiada bersuara
Tiada warna tiada bau
Tiada atas tiada bawah
Tiada kiri tiada kanan
Tiada timur tiada barat
Bukan ruang bukan waktu
Bukan ukuran bukan timbangan
Bukan arah bukan jarak
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1393541734062025&id=136135606469317
Dzikir Sampe Kepada Seluruh Alam
.
.
“Dan berdzikirlah kepada Tuhanmu dalam hatimu (nafsika) dengan merendahkan dirimu dan rasa takut dan dengan tidak mengeraskan suara di waktu pagi dan petang dan janganlah kamu termasuk orang yang lalai” (QS 7 : 205)