REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- - Kebijakan Instagram dalam memblokir akun Ustaz Abdul Somad pada Ahad (25/2) lalu, memancing protes luas publik. Meski akun yang memiliki jumlah pengikut 1,7 juta ini telah dapat diakses kembali, tidak ada alasan jelas mengapa pemblokiran dilakukan.
Pemblokiran tanpa alasan ini justru menjadi preseden yang tidak baik bagi Instagram karena begitu mudahnya memblokir akun tokoh publik yang memiliki integritas. Ketua Komite III DPD RI Fahira Idris memberikan dukungan penuh pada UAS agar terus berdakwah menebar ilmu dan kebaikan, walau berbagai tantangan datang silih berganti. Fahira menduga, seruan persatuan umat dari UAS membuat oknum tertentu gerah dan terganggu kepentingannya.
Pemblokiran tanpa alasan ini justru menjadi preseden yang tidak baik bagi Instagram karena begitu mudahnya memblokir akun tokoh publik yang memiliki integritas. Ketua Komite III DPD RI Fahira Idris memberikan dukungan penuh pada UAS agar terus berdakwah menebar ilmu dan kebaikan, walau berbagai tantangan datang silih berganti. Fahira menduga, seruan persatuan umat dari UAS membuat oknum tertentu gerah dan terganggu kepentingannya.
"Kesalahan Ustad Abdul Somad cuma satu, terus serukan pentingnya persatuan umat dalam setiap ceramahnya," ujar Fahira pada keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Senin (26/2).
Sepertinya, kata Fahira, seruan persatuan umat ini sudah mulai kelihatan hasilnya dan itu membuat ada oknum tertentu tidak senang. Makanya, kata dia, ada saja rintangan yang bakal dihadapi beliau (Ustaz Somad, red).
Fahira yang juga pendengar setia ceramah-ceramah Ustad Abdul Somad mengatakan, materi yang disampaikan penceramah yang dijuluki ustad sejuta viewer itu begitu mengena dengan persoalan dan tantangan yang dihadapi umat Islam di Indonesia saat ini. UAS mampu memotret suasana batin mayoritas rakyat Indonesia lewat ceramah-ceramahnya yang berisi banyak ilmu, tegas, dan dapat dipercaya.
Dia mengakui, pendengar ceramah UAS dari berbagai kalangan, mulai dari Wakil Presiden sampai Ketua MPR, hingga masyarakat umum. Ustaz juga kerap diundang banyak kepala daerah untuk memberi ceramah kepada warga di daerahnya masing-masing. "Sehingga, tidak mungkin isi ceramahnya membahayakan NKRI apalagi dituduh radikal dan provokatif," tegas Fahira.
"Saya berharap kejadian-kejadian seperti ini baik itu penghadangan, pengusiran, ataupun upaya mempersempit ruang dakwah Ustad Abdul Somad dengan pemblokiran akun media sosial, jadi yang terakhir. Kami umat Islam membutuhkan siraman ilmu dan semangat dari Ustad Abdul Somad," papar Ketua Umum Ormas Kebangkitan Jawara dan Pengacara (Bang Japar) ini.
Sepertinya, kata Fahira, seruan persatuan umat ini sudah mulai kelihatan hasilnya dan itu membuat ada oknum tertentu tidak senang. Makanya, kata dia, ada saja rintangan yang bakal dihadapi beliau (Ustaz Somad, red).
Fahira yang juga pendengar setia ceramah-ceramah Ustad Abdul Somad mengatakan, materi yang disampaikan penceramah yang dijuluki ustad sejuta viewer itu begitu mengena dengan persoalan dan tantangan yang dihadapi umat Islam di Indonesia saat ini. UAS mampu memotret suasana batin mayoritas rakyat Indonesia lewat ceramah-ceramahnya yang berisi banyak ilmu, tegas, dan dapat dipercaya.
Dia mengakui, pendengar ceramah UAS dari berbagai kalangan, mulai dari Wakil Presiden sampai Ketua MPR, hingga masyarakat umum. Ustaz juga kerap diundang banyak kepala daerah untuk memberi ceramah kepada warga di daerahnya masing-masing. "Sehingga, tidak mungkin isi ceramahnya membahayakan NKRI apalagi dituduh radikal dan provokatif," tegas Fahira.
"Saya berharap kejadian-kejadian seperti ini baik itu penghadangan, pengusiran, ataupun upaya mempersempit ruang dakwah Ustad Abdul Somad dengan pemblokiran akun media sosial, jadi yang terakhir. Kami umat Islam membutuhkan siraman ilmu dan semangat dari Ustad Abdul Somad," papar Ketua Umum Ormas Kebangkitan Jawara dan Pengacara (Bang Japar) ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar