Ikhlas Dinikahi Pemulung. Sebulan Menikah Janda Ini Syok Temukan Rahasia Suaminya. Tak Disangka
SRIPOKU.COM - Takdir merupakan rahasia paling besar dalam hidup manusia yang sangat sulit untuk ditebak.
Hidup, mati, bahagia dan bersedih sering kali begitu cepat saja dan tidak pasti kapannya.
Seperti hidup wanita ini yang begitu menginspirasi. Buah kesabaran, kebaikan memang senantiasa membekas dan berbabalas.
Dilansir dari Pixpo, seorang wanita baru saja menjadi janda usai bercerai dari suaminya dengan membawa anak berusia 6 tahun.
Amei namanya berusia 29 tahun dan begitu cantik walau ia hanya buruh pabrik.
Ia mengontrak di suatu kawasan kumuh dekat dengan rumah ibunya.
Setiap bulan, ia bekerja mendapatkan upah sekitar Rp 7.8 juta.
Dari upah itulah ia bisa bertahan hidup, membayar kontrakan, makan juga memberi ibunya uang.
Setiap hari Amei berangkat dan pulang kerja menggunakan mobil jemputan perusahaan.
Karena tempat kerja cukup jauh dari rumah, maka Amei harus berjalan kaki sekitar 10 menit setiap harinya menuju titik penjemputan.
Tahun lalu, saat Amei pulang kerja, dimana ketika melewati sebuah tempat pengumpulan sampah dekat rumah, tiba-tiba saja kepala saya pusing.
Ini mungkin karena badannya sedikit kurang fit beberapa hari ini, badan Amei lemah tidak bergairah ditambah lagi darahnya juga rendah, sehingga tiba-tiba ia jatuh pingsan di pinggir jalan.
Kebetulan saat itu dilihat seorang pemulung yang kemudian memanggilkan taksi untuk mengantarkan Amei ke rumah sakit.
Saat terbangun, Amei melihat pemulung itu duduk di samping ranjang saya sambil tersenyum, dan tentu saja Amei terkejut dibuatnya.
Kemudian, setelah mengetahui apa yang terjadi, Amei sangat berterima kasih kepadanya.
Saya merasa ia adalah orang yang baik. Saat kami mengobrol, ternyata ia juga tinggal di sekitar rumah saya dan berkata bahwa ia seorang karyawan di sebuah perusahaan BUMN.
Namun karena bertengkar dengan atasannya, akhirnya ia pun tidak bisa menahan emosinya dan mengajukan surat pengunduran diri.
Sebagai wujud introspeksi dan melatih kesabaran diri dan menenangkan dirinya sejenak ia pun menjadi seorang pemungut sampah di sekitar pemukiman.
Dia juga mengatakan, bahwa ia telah memperhatikan Amei sejak lama.
Karena setiap harinya bisa melihat wanita itu berangkat dan pulang kerja saat ia memungut sampah.
Jadi ia pun menganggap Amei sebagai orang yang dikenalnya.
Karena itulah ia tidak bisa membiarkan Amei tergeletak di pinggir jalan begitu saja.
Ia juga menuturkan bahwa ia telah bercerai dengan mantan istrinya dan anaknya sekarang dirawat orang tuanya.
Dengan begitu, Amei dan pemulung itu pun semakin lama semakin akrab. Ditambah dengan kisah hidup keduanya yang hampir sama.
Yaitu bercerai dengan mantan pasangan hidup masing-masing maka topik pembicaraan keduanya pun semakin mendalam dari hari ke hari.
Menikah
Kurang dari enam bulan, akhirnya kami memutuskan untuk melanjutkan hubungan yang lebih serius, pacaran.
Singkat cerita, enam bulan berikutnya, kami pun menikah.
Setelah menikah, ia memperlakukan saya begitu baik.
Ia juga tidak lagi memungut sampah, mulai membangun usaha kecil-kecilan.
Demikianlah kami kami pun hidup bahagia.
Namun bulan lalu, tiba-tiba saja ia berkata kepadaku, "Isteriku, kamu tahu, kenapa saya ingin menikahimu?"
Aku bilang, "Tidak tahu!"
"Karena kamu orang yang sederhana,tidak banyak menuntut, dan bisa bersyukur."
Ya, saya memang begitu. Saya lebih menyukai hidup yang sederhana, asalkan bisa merasakan bahagia setiap hari, itu sudah cukup bagiku," Jawabku.
Mantan suami saya adalah orang yang begitu fokus pada bisnisnya, akhirnya lama kelamaan.
ia mulai mengabaikan saya dan berubah menjadi suami yang otoriter.
"Tapi berbeda denganmu, meski pun kamu miskin, tapi kamu begitu baik dan perhatian padaku, hidup bersamamu begitu menyenangkan," lanjutku.
Setelah mendengarkan saya selesai berbicara, ia pun menatap mataku dan menghela nafas kemudian berkata, "Kita bisa bersama itu adalah suratan takdir.
Namun sejujurnya, saya menyembunyikan beberapa keadaanku darimu. Kuharap kamu tidak membenciku."
"Memangnya apa yang kamu sembunyikan?" Tanyaku.
Ia menceritakan bahwa dulunya ia adalah seorang pengusaha, yaitu semacam bisnis real estate.
Namun mantan istrinya punya kepribadian yang buruk, seorang wanita yang gila harta, saat bisnisnya mulai maju dan berkembang, ia mengkhianatinya.
Ia bersekongkol dengan selingkuhannya menguras uang perusahaannya hingga perusahaannya jatuh bangkrut.
Akhirnya ia pun memutuskan untuk menceraikan mantan istrinya itu.
Sekarang, meski pun ia sudah tidak memiliki harta apa-apa lagi, namun ia masih punya sebuah villa di pinggir kota, villa yang bisa ditempati untuk masa tua nanti.
Tadinya ia berniat menyembunyikan masalah ini dari saya seumur hidupnya.
Namun saat ia melihat bahwa saya tidak pernah mempermasalahkan status sosialnya, bahkan tulus dan sepenuh hati menerima keadaannya yang sebagai seorang "pemulung", akhirnya ia pun tidak tega lagi untuk menyembunyikan hal ini pada saya.
Saat mendengar penjelasannya, mataku pun mulai berkaca-kaca dan menangis terisak, saya merasa bangga dan beruntung mendapatkan sosok pria/suami yang pernah sukses ini.
Saya tidak mementingkan seberapa kaya harta yang dimiliki seorang pria, tapi saya lebih peduli dengan ketulusan seseorang.
Mengingat kehidupan saya dengan suami pertama yang begitu hampa, namun sekarang saya telah menemukan seseorang yang dapat mendampingi saya seumur hidup.
Bukanlah uang dan hartanya yang menarik perhatian saya, namun ketulusan hatinya.
Saya berharap agar pernikahan kami yang baru seumur jagung ini akan bahagia selamanya dan suami saya yang sekarang ini akan selalu hidup dalam kesederhanaan seperti yang saya dambakan selama ini. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar