Dulu ketika saya masih belajar di pondok pesantren, ketika masuk tahun ajaran baru, bertambahlah jumlah santri karena masuknya murid-murid baru. Dengan bertambahnya jumlah santri tentu menambah warna pondok, karena mereka berasal dari berbagai suku dan latar belakang keluarga yang berbeda, dan demikian pula karakter dan sifat mereka.
Diantara murid-murid baru yang saya amati, ada seorang anak yang menarik saya untuk berkenalan dengannya, dia seorang yang lembut tutur bicaranya, sopan dan ramah, umurnya ketika itu 17 tahun, sebut saja namanya Feri (nama samaran).